Polri Belum Putus Kerja Sama dengan Australia

Sementara, TNI telah memutuskana sejumlah kerja sama dengan Australia. Bahkan menarik jet tempur F-16.

oleh Edward Panggabean diperbarui 20 Nov 2013, 20:25 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2013, 20:25 WIB
sutarman-131105c.jpg
TNI telah menghentikan kerja sama latihan militer dengan Australia sebagai buntut penyadapan terhadap Presdien Susilo Bambang Yudhoyono. Sebanyak 5 pesawat F-16 TNI pun ditarik dari Australia. Berbeda dengan TNI, Polri hingga kini belum memutus kerja sama dengan Australia dengan alasan belum menerima instruksi dari SBY.

"Saya belum tahu persis instruksinya (SBY) seperti apa, kemarin pernyataan di media kalau memang harus dievaluasi kerja sama itu saya kira antar negara Indonesia," kata Kapolri Jenderal Pol Sutarman di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Menurut Sutarman, bentuk kerja sama yang dijalin Polri dan polisi Australia (AFP) antara lain berupa pengadaan sejumlah peralatan, perlengkapan, kemudian pelatihan, dan penindakan hukum.

"Kita kerjasama juga di bidang penanggulangan trafficking in person, people smuggling, penanggulangan transnational crime, pelatihan Jakarta Cente for Law Enforcement Cooperation (JCELEC) yang terletak di Semarang," ungkap dia.

Penyadapan yang dilakukan intelijen Australia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan lingkaran dalamnya telah membuat pemerintah Indonesia berang. Indonesia bahkan telah menarik Duta Besar dari Australia. (Dji/Eks)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya