[VIDEO] Berebut Alat RFID BBM Bersubsidi, Antrean Mobil Mengular

Mereka terpengaruh kabar yang beredar bahwa pemasangan gratis hanya sampai akhir Nopember. Namun pertamina membantah.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Nov 2013, 02:38 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2013, 02:38 WIB
serbu-spbu-131127d.jpg
Kabar beredar yang menyebutkan pemasangan alat pembatasan BBM bersubsidi secara gratis sampai akhir November membuat warga menyerbu tempat pengisian bahan bakar. Akibatnya, antrean mobil mengular hingga ratusan meter.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Kamis (28/11/2013), hal ini terjadi karena pemiliknya ingin memasang alat pembatasan konsumsi BBM bersubsidi atau radio frequency identification (RFID) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cikini, Jakarta Pusat.

Mereka terpengaruh kabar yang beredar bahwa pemasangan gratis hanya sampai akhir Nopember. Setelah itu harus membayar Rp 200 ribu rupiah. Namun pihak Pertamina membantah kabar tersebut.

Humas Pertamina Ali Mundakir melalui rilis mengatakan, pemasangan alat tersebut tidak ada batasan waktu dan gratis sampai semua kendaraan terpasang. Menurut Ali, alat tersebut bukan untuk membatasi pembelian tapi untuk memantau pembelian BBM bersubsidi.

Untuk mendapatkan alat tersebut, pemilik mobil cukup mendaftar ke petugas Pertamina dengan menunjukkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) bagi yang sudah mendapatkan alat tersebut bisa memasang alat RFID berupa cincin atau ring berbahan fiber yang direkatkan di setiap tangki kendaraan.

Pemasangan alat pembatasan bensin bersubsidi tersebut untuk menekan subsidi BBM yang terus membengkak. (Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya