Wakapolri Ingin Polwan Berhijab Seperti di Arab

Wakapolri Komjen Pol Oegroseno berharap, seragam jilbab yang akan dikenakan oleh polwan di Indonesia diseragamkan dan mengadopsi Arab Saudi.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 04 Des 2013, 13:43 WIB
Diterbitkan 04 Des 2013, 13:43 WIB
hijab-polwan-131204b.jpg
Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Oegroseno berharap, seragam jilbab yang akan dikenakan oleh polisi wanita (polwan) di Indonesia itu diseragamkan dan mengadopsi Arab Saudi.

"Kita Polri karena perkembangan global, regional mana yang terbaiklah untuk kita. Kalau saya melihat seperti di Arab. Maunya jangan sampai pakaian yang agamis tadi menimbulkan perasaan kayak sensual performance," kata Oegro usai acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (4/12/2013).

Menurutnya, cara berhijab perempuan Arab tidak mengundang sensualitas. "Kalau memang mau agamis, ya kelihatan matanya saja ya. Itu kalau saya. Cukup model baju terusan begitu, jangan celananya ketat, terus pakai kerudung sebagai simbol, saya tidak suka," ucap Oegro.

Oegro berujar, berhijab bagi polwan harus ada aturan khusus secara nasional. Hal tersebut harus dilakukan, agar semua polwan di Indonesia yang mengenakan hijab semuanya seragam.

Oegro menambahkan, peraturan pemakaian hijab sendiri masih belum pasti apakah wajib secara nasional atau hanya diperuntukkan kepada polwan yang beraga Islam saja.

"Begini, kalau di Polda Aceh itu kan ada aturan yang diikuti. Nah apakah nanti di daerah Papua juga akan minta seperti itu kan tidak. Kita Polri ini polisi nasional. Jadi kalau misalnya diizinkan bagi yang muslim menggunakan itu, muslim yang tidak berpakaian itu kan tidak wajib. Kalau di Aceh kan yang muslim wajib. Nah apakah ini wajib nanti? Kita tunggu," papar Oegro. (Mvi/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya