Untuk mencegah peluang korupsi, Perusahaan Listrik Negara (PLN) kini gencar melakukan edukasi antikorupsi di internal maupun eksternal PLN. PLN pun membentuk contact centre atau pusat pengaduan guna menyukseskan program antikorupsi di internal maupun ekternal PLN.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, contact centre tersebut tersebar di seluruh kantor cabang PLN Indonesia. Contact centre ini berfungsi menampung seluruh pengaduan atau keluhan pelanggan terhadap PLN. Sekaligus, meningkatkan kualitas layanan dan mendekatkan diri dengan pelanggan.
"Tujuannya memudahkan kita melayani pelanggan. Pelanggan kita ada 53 juta. Mereka ada keperluan dengan PLN, mereka tinggal menghubungi contact centre. Mereka mau menambah listrik, melaporkan gangguan, bisa lewat telepon, web," ujar Nur usai acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2013).
Lebih lanjut Nur mengatakan, selain membentuk contact centre, PLN juga melakukan edukasi baik di internal maupun eksternal PLN. "Yang kita bangun adalah edukasi kepada internal maupun eksternal. Pelanggan juga harus diberitahu kita tidak menerima tip. Ada tulisannya di petugas itu 'no tip' supaya orang yang ngasih tip tidak jadi, atau dikasih tip, tapi ditolak," kata Nur.
Nur menegaskan, pihaknya tidak akan memberi toleransi kepada pegawainya yang terlibat korupsi. Jika terbukti, pihaknya segera memecat karyawan yang bersangkutan. "Dipecat kalau ketahuan yang bersangkutan mengambil. Pertama, uangnya kembali dulu baru dipecat. Nanti ada peraturan yang dia langgar nanti disidang beri kesempatan membela diri," jelas Nur. (Rmn/Mut)
[Baca juga: Dirut PLN Bungkam Soal Dugaan Korupsi Proyek Turbin Belawan]
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, contact centre tersebut tersebar di seluruh kantor cabang PLN Indonesia. Contact centre ini berfungsi menampung seluruh pengaduan atau keluhan pelanggan terhadap PLN. Sekaligus, meningkatkan kualitas layanan dan mendekatkan diri dengan pelanggan.
"Tujuannya memudahkan kita melayani pelanggan. Pelanggan kita ada 53 juta. Mereka ada keperluan dengan PLN, mereka tinggal menghubungi contact centre. Mereka mau menambah listrik, melaporkan gangguan, bisa lewat telepon, web," ujar Nur usai acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNPK) di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2013).
Lebih lanjut Nur mengatakan, selain membentuk contact centre, PLN juga melakukan edukasi baik di internal maupun eksternal PLN. "Yang kita bangun adalah edukasi kepada internal maupun eksternal. Pelanggan juga harus diberitahu kita tidak menerima tip. Ada tulisannya di petugas itu 'no tip' supaya orang yang ngasih tip tidak jadi, atau dikasih tip, tapi ditolak," kata Nur.
Nur menegaskan, pihaknya tidak akan memberi toleransi kepada pegawainya yang terlibat korupsi. Jika terbukti, pihaknya segera memecat karyawan yang bersangkutan. "Dipecat kalau ketahuan yang bersangkutan mengambil. Pertama, uangnya kembali dulu baru dipecat. Nanti ada peraturan yang dia langgar nanti disidang beri kesempatan membela diri," jelas Nur. (Rmn/Mut)
[Baca juga: Dirut PLN Bungkam Soal Dugaan Korupsi Proyek Turbin Belawan]