Pihak kepolisian akhirnya memastikan 5 korban Tragedi Bintaro II di perlintasan kereta di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, telah berhasil teridentifikasi. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Mabes Polri, Brigjen Pol Farley Helrich Arthur Tampi.
Menurutnya, kepastian itu berdasarkan hasil rekonsiliasi data postmortem yang ditemukan pada jenazah dengan data antemortem yang didapat dari pihak keluarga.
"Kelimanya yakni masinis kereta Darman Prasetyo, teknisi mesin Sofyan Hadi, asisten masinis Agus Suroto, dan 2 penumpang kereta Rosa Kesauliya dan Alriskha Maghfirah," kata Arthur di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (10/12/2013).
Proses identifikasi sendiri, kata Arthur, dengan mengambil 3 data primer dan 2 data sekunder sesuai dengan standar internasional Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri.
"3 primer itu sidik jari, DNA, dan medis gigi. Untuk data primer jika salah satu cocok dengan data pembanding, jenasah dinyatakan teridentifikasi. Untuk data sekundernya kita cocokan ciri-ciri khusus dari tubuh korban dan properti yang digunakan korban," jelas Arthur.
Informasi terakhir, korban meninggal dalam kecelakaan ini bertambah lagi. Natali Naibaho menjadi korban meninggal ke-7. Dia menghembuskan napas terakhir setelah menderita luka bakar 70 persen.
Natali meninggal dunia sekitar pukul 10.55 WIB di ruang ICU. Menkes Nafsiah Mboi sempat menjenguknya pada pagi hari. Jenazah Natali kemudian dibawa ke rumah duka RS Fatmawati. (Ado/Mut)
Menurutnya, kepastian itu berdasarkan hasil rekonsiliasi data postmortem yang ditemukan pada jenazah dengan data antemortem yang didapat dari pihak keluarga.
"Kelimanya yakni masinis kereta Darman Prasetyo, teknisi mesin Sofyan Hadi, asisten masinis Agus Suroto, dan 2 penumpang kereta Rosa Kesauliya dan Alriskha Maghfirah," kata Arthur di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (10/12/2013).
Proses identifikasi sendiri, kata Arthur, dengan mengambil 3 data primer dan 2 data sekunder sesuai dengan standar internasional Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri.
"3 primer itu sidik jari, DNA, dan medis gigi. Untuk data primer jika salah satu cocok dengan data pembanding, jenasah dinyatakan teridentifikasi. Untuk data sekundernya kita cocokan ciri-ciri khusus dari tubuh korban dan properti yang digunakan korban," jelas Arthur.
Informasi terakhir, korban meninggal dalam kecelakaan ini bertambah lagi. Natali Naibaho menjadi korban meninggal ke-7. Dia menghembuskan napas terakhir setelah menderita luka bakar 70 persen.
Natali meninggal dunia sekitar pukul 10.55 WIB di ruang ICU. Menkes Nafsiah Mboi sempat menjenguknya pada pagi hari. Jenazah Natali kemudian dibawa ke rumah duka RS Fatmawati. (Ado/Mut)