Peristiwa tenggelamnya Kapal Motor (KM) Sahabat di Pulau Damar atau tepatnya di sebelah timur Kepulauan Seribu, menambah deretan bencana yang datang melanda Indonesia. Hasil pemeriksaan sementara, KM Sahabat tenggelam akibat cuaca buruk. Terkait peristiwa itu, Polda Metro Jaya menyatakan 7 dari 139 korban belum dapat dipastikan keberadaannya.
Menurut pengakuan salah satu saksi selamat, Ismi, KM Sahabat yang berbobot 1.805 Gross Tonage itu diketahui sempat terombang-ambing miring akibat cuaca dan angin kencang. Hal itu dirasakan setelah jalan berlayar selama 3 jam dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saat itu, ia sedang berada di kamar penumpang.
"Saya lagi duduk di bangku penumpang di dek kamar penumpang, terus kapal miring," kenang Ismi di Jakarta Utara, Rabu (22/1/2014).
Setelah kapal miring, Ismi pun berlari menuju ke tempat penyimpanan pelampung. Namun, saat berlari ia terjatuh dan terjepit di besi tak jauh dari tempat penyimpanan pelampung. Ia pun panik, beruntung ia dapat melepaskan kaki yang terjepit.
"Orang dah ramai teriak-teriak waktu itu. Saya langsung kabur ke arah pelampung sama kawan saya. Terus kaki saya kejepit besi dan kekilir. Pas nggak lama abis pakai pelampung kapal dah terbalik," pungkas Ismi.
Kini, Ismi diperbolehkan pulang oleh pihak Rumah Sakit (RS) Pelabuhan yang sempat menjalani perawatan. Adapun biaya selama pengobatan ditanggung Jasa Raharja hingga Rp 10 juta. (Rmn/Mut)
Baca juga:
Sempat Dirawat, 6 Korban Selamat KM Sahabat Dipulangkan
132 Penumpang KM Sahabat Tenggelam di Tanjung Priok Dievakuasi
KM Sahabat Tenggelam, 7 Orang Tak Diketahui Keberadaannya
Menurut pengakuan salah satu saksi selamat, Ismi, KM Sahabat yang berbobot 1.805 Gross Tonage itu diketahui sempat terombang-ambing miring akibat cuaca dan angin kencang. Hal itu dirasakan setelah jalan berlayar selama 3 jam dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Saat itu, ia sedang berada di kamar penumpang.
"Saya lagi duduk di bangku penumpang di dek kamar penumpang, terus kapal miring," kenang Ismi di Jakarta Utara, Rabu (22/1/2014).
Setelah kapal miring, Ismi pun berlari menuju ke tempat penyimpanan pelampung. Namun, saat berlari ia terjatuh dan terjepit di besi tak jauh dari tempat penyimpanan pelampung. Ia pun panik, beruntung ia dapat melepaskan kaki yang terjepit.
"Orang dah ramai teriak-teriak waktu itu. Saya langsung kabur ke arah pelampung sama kawan saya. Terus kaki saya kejepit besi dan kekilir. Pas nggak lama abis pakai pelampung kapal dah terbalik," pungkas Ismi.
Kini, Ismi diperbolehkan pulang oleh pihak Rumah Sakit (RS) Pelabuhan yang sempat menjalani perawatan. Adapun biaya selama pengobatan ditanggung Jasa Raharja hingga Rp 10 juta. (Rmn/Mut)
Baca juga:
Sempat Dirawat, 6 Korban Selamat KM Sahabat Dipulangkan
132 Penumpang KM Sahabat Tenggelam di Tanjung Priok Dievakuasi
KM Sahabat Tenggelam, 7 Orang Tak Diketahui Keberadaannya