Setelah lebih dari 2 pekan terendam banjir, SDN Bidaracina 05 pagi, Jakarta Timur kembali menggelar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara normal. Banjir dengan ketinggian 1,5 meter yang sempat merendam sekolah itu sudah tak ada lagi.
Wali Kelas V, Siti Soleha mengatakan, baru hari ini sekolah melaksanakan kembali kegiatan belajar mengajar. Kegiatan sekolah sudah berjalan normal lantaran banjir dan lumpur sudah bisa dibersihkan.
"Terakhir banjir di sini sampai 1,5 meter jadi nggak bisa belajar. Lumpurnya juga tebal. Tapi sekarang sudah bersih semua," kata Siti Soleha di lokasi, Jakarta Timur, Senin (27/1/2014).
Siti Soleha menuturkan, SDN Bidaracina sempat mengadakan KBM dengan menumpang di sekolah lain pada Jumat pekan lalu. Tapi, dari 411 murid yang terdaftar hanya setengah siswa yang hadir saat KBM digelar di SDN Cipinang Cimpedak 05. "Jumat kemarin sempat sekolah tapi mengungsi. Itu pun nggak semua datang," lanjutnya.
Kegiatan sekolah saat banjir sengaja dilakukan agar siswa kembali memiliki kesibukan di bandingkan bermain air di lokasi banjir. "Kalau seperti itu kan orangtua jadi nggak khawatir anaknya main banjir," kata Siti Soleha.
Meski begitu, masih ada siswa yang bersekolah tak menggunakan seragam. Salah satunya Angga (11). Siswa kelas V itu mengaku tidak mengenakan seragam lantaran semua bajunya basah terendam banjir 2 meter. Sebagai gantinya, dia hanya mengenakan kaos biasa berwarna putih. "Iya bajunya basah. Kemarin kan kebanjiran tinggi juga," kata Angga.
Bocah ini mengungsi ke GOR Jakarta Timur karena rumahnya di RT 10/7 terendam banjir selama 2 Minggu. Saat ini dirinya memang sudah kembali ke rumah, tapi seragam sekolahnya belum ada yang bisa digunakan. "Kata mama sama ibu guru yang penting masuk sekolah dulu. Nggak apa-apa nggak pakai seragan," ucapnya.
Siti Soleha membenarkan pihaknya tidak mempermasalahkan jika ada siswa tidak mengenakan seragam sekolah. "Tidak hanya seragam, kalau ada yang belum membawa buku juga nggak apa-apa," ungkap Siti.
Dari 411 siswa yang terdaftar, belum seluruhnya hadir di KBM normal pertama pascabanjir itu. Sekolah masih memberi kelonggaran kepada murid.
"Masih banyak juga yang bertahan di pengungsian, seperti di GOR Jakarta Timur. Kalau dipaksakan lumayan jauh juga. Karena itu pihak sekolah masih memberi kelonggaran," tandas Siti Soleha. (Mvi/Ism)
Baca juga:
Kampung Pulo Kebanjiran Lagi
BMKG: Sebagian Jakarta Hujan Lebat Malam Nanti
Lalu Lintas Jakarta Padat, Jalan Gunung Sahari Masih Banjir
Wali Kelas V, Siti Soleha mengatakan, baru hari ini sekolah melaksanakan kembali kegiatan belajar mengajar. Kegiatan sekolah sudah berjalan normal lantaran banjir dan lumpur sudah bisa dibersihkan.
"Terakhir banjir di sini sampai 1,5 meter jadi nggak bisa belajar. Lumpurnya juga tebal. Tapi sekarang sudah bersih semua," kata Siti Soleha di lokasi, Jakarta Timur, Senin (27/1/2014).
Siti Soleha menuturkan, SDN Bidaracina sempat mengadakan KBM dengan menumpang di sekolah lain pada Jumat pekan lalu. Tapi, dari 411 murid yang terdaftar hanya setengah siswa yang hadir saat KBM digelar di SDN Cipinang Cimpedak 05. "Jumat kemarin sempat sekolah tapi mengungsi. Itu pun nggak semua datang," lanjutnya.
Kegiatan sekolah saat banjir sengaja dilakukan agar siswa kembali memiliki kesibukan di bandingkan bermain air di lokasi banjir. "Kalau seperti itu kan orangtua jadi nggak khawatir anaknya main banjir," kata Siti Soleha.
Meski begitu, masih ada siswa yang bersekolah tak menggunakan seragam. Salah satunya Angga (11). Siswa kelas V itu mengaku tidak mengenakan seragam lantaran semua bajunya basah terendam banjir 2 meter. Sebagai gantinya, dia hanya mengenakan kaos biasa berwarna putih. "Iya bajunya basah. Kemarin kan kebanjiran tinggi juga," kata Angga.
Bocah ini mengungsi ke GOR Jakarta Timur karena rumahnya di RT 10/7 terendam banjir selama 2 Minggu. Saat ini dirinya memang sudah kembali ke rumah, tapi seragam sekolahnya belum ada yang bisa digunakan. "Kata mama sama ibu guru yang penting masuk sekolah dulu. Nggak apa-apa nggak pakai seragan," ucapnya.
Siti Soleha membenarkan pihaknya tidak mempermasalahkan jika ada siswa tidak mengenakan seragam sekolah. "Tidak hanya seragam, kalau ada yang belum membawa buku juga nggak apa-apa," ungkap Siti.
Dari 411 siswa yang terdaftar, belum seluruhnya hadir di KBM normal pertama pascabanjir itu. Sekolah masih memberi kelonggaran kepada murid.
"Masih banyak juga yang bertahan di pengungsian, seperti di GOR Jakarta Timur. Kalau dipaksakan lumayan jauh juga. Karena itu pihak sekolah masih memberi kelonggaran," tandas Siti Soleha. (Mvi/Ism)
Baca juga:
Kampung Pulo Kebanjiran Lagi
BMKG: Sebagian Jakarta Hujan Lebat Malam Nanti
Lalu Lintas Jakarta Padat, Jalan Gunung Sahari Masih Banjir