Pengamat politik Boni Hargens memenuhi panggilan BK DPR terkait laporannya terhadap anggota Komisi III Ruhut Sitompul yang dianggap bersikap rasis. Boni dipanggil untuk dimintai keterangan serta klarifikasi atas masalah yang menimpa dirinya dengan juru bicara Partai Demokrat tersebut.
"Ini berkaitan dengan kualitas kepribadian anggota. Maka kita mengharapkan agar BK mengkaji ini. Kalau kita memiliki persepsi yang sama, harus ada sanksi kepada yang bersangkutan. Jadi bukan karena Ruhut Sitompulnya, tetapi lebih karena nilai-nilai demokrasi etika. Ini pembelajaran sosial yang penting," terang Boni di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/2/2014).
Dalam kesempatan ini, Boni pun menyatakan dirinya siap apabila dikonfrontasi dengan Ruhut. Ia tidak takut karena memiliki bukti tindakan rasis yang dilakukan Ruhut. "Saya apa saja siap," tegasnya.
Boni juga menerangkan siap berdamai asal Ruhut mau meminta maaf atas ucapan yang tak pantas, dengan menyebut dirinya pengamat hitam. "Damai pun kapan saja saya terima. Tetapi tidak berarti kasus ini selesai. Ini bukan perkara pribadi saya sama Pak Ruhut. Tetapi ini perkara sistem berpikir Ruhutisme," imbuhnya.
Terkait laporan yang dilayangkan ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Boni mengaku laporan itu tengah didalami penyidik. "Bukti awal sudah cukup dan sekarang sudah tahap penyidikan. Di bawah penyidik Silvester Simamora," tandas Boni.
Beberapa bulan lalu, Ruhut sempat berdebat dengan Boni dalam sebuah acara di salah satu stasiun televisi swasta hingga Ruhut menyebut Boni sebagai pengamat hitam yang dinilai rasis. Boni kemudian melaporkan Ruhut ke polisi. (Riz/Yus)
Baca juga:
Berseteru dengan Boni Hargens, Ruhut: Jangan Cengenglah
Boni Hargens Tuntut Ruhut Minta Maaf di Media Massa
Melani Demokrat Soal Ruhut Vs Boni: Tolong Dong Jangan Aneh-aneh!
Laporkan Ruhut, Boni Hargens Penuhi Panggilan BK DPR
Pengamat politik Boni Hargens memenuhi panggilan BK DPR terkait laporannya terhadap anggota Komisi III Ruhut Sitompul.
diperbarui 12 Feb 2014, 15:02 WIBDiterbitkan 12 Feb 2014, 15:02 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Barcelona vs Brest, Sparta Praha vs Atletico Madrid
Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan
Link Live Streaming Liga Champions di Vidio, Rabu 27 November 2024: Sporting CP vs Arsenal, Manchester City vs Feyenoord
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Slovan Bratislava vs AC Milan, Inter Milan vs RB Leipzig
3 Pemain yang Wajib Direkrut Ruben Amorim buat Tambal Kelemahan Manchester United
Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Wakili DIY dalam Simposium Tsunami Dunia
7.125 Personel Gabungan Siap Amankan Pilkada Serentak di Lamongan
Sehari Jelang Pencoblosan, KPUD Garut Musnahkan Ratusan Surat Suara Pilkada 2024 yang Rusak
Hujan Diprediksi Guyur Lampung Saat Pilkada 2024, BMKG Minta Warga Waspada
Guru Madrasah Diserempet Mobil dan Ditembak Airsoft Gun di Jepara, Apa Motif Pelaku?
Penyelamatan Dramatis Pria di Bogor Terjebak Banjir di Atap Rumah