Pemprov Papua: PNG Kerap Usir Nelayan Kita, Hukum di Sana Tegas

Pemerintah Papua mengaku sudah sering melakukan sosialisasi kepada para nelayan terkait kelengkapan dokumen saat melintasi perbatasan.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Feb 2014, 13:51 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2014, 13:51 WIB
nelayan-papua-140213b.jpg
Pemerintah Provinsi Papua membenarkan, banyak nelayan tradisional Papua yang masuk ke perairan Papua Nugini tanpa dilengkapi dokumen resmi. Karenanya, kelengkapan dokumen di perairan batas negara sering menjadi permasalahan bagi para nelayan tradisional.

Kepala Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri (BPKLN) Papua, Suzana Wanggai, juga mengakui, kasus pengusiran nelayan tradisional papua oleh tentara Papua Nugini akibat tidak memiliki dokumen dan melanggar perbatasan kerap terjadi.

"Permasalahan seperti kasus 10 nelayan yang ditangkap oleh tentara Papua Nugini di perairan batas kedua negara memang sering terjadi. Baik nelayan kita di utara maupun di selatan," kata Suzana kepada Liputan6.com di Jayapura, Kamis (13/2/2014).

Padahal kata Suzana, pihaknya sudah sering melakukan sosialisasi kepada para nelayan terkait kelengkapan dokumen tersebut, namun masih ada saja nelayan yang melanggar peraturan.

"Kita juga terus sampaikan bahwa hukuman negara tetangga (Papua Nugini) itu sangat tegas. Kami juga sering menyampaikan kepada pemerintah Papua Nugini, jika ada nelayan tradisional yang melanggar peraturan itu, hendaklah diperlakukan secara manusiawi," tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Pemerintah Papua terus melakukan koordinasi dengan pihak Papua Nugini, melalui Pemerintah Western Province yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Merauke, Papua, terkait kasus pengusiran dan pembakaran kapal nelayan Indonesia oleh tentara Papua Nugini hingga menewaskan 5 orang dan 5 orang lagi dinyatakan hilang.

"Dalam waktu dekat, kami akan melakukan pertemuan dengan para  pejabat antara  Pemerintah Indonesia, yang akan diwakili oleh Provinsi Papua dan pejabat dari Papua Nugini untuk mencari solusi tentang kasus nelayan tradisional. Hingga saat ini pencarian terus dilakukan TNI AL bersama Basarnas dan instansi terkait," tukasnya. (Adm/Yus)

Baca Juga:
Kapal RI Dibakar Tentara PNG, Ada Pungutan Sebelum Menyeberang?
Terusik 4 Negeri Tetangga
TNI AL Cari 5 Nelayan yang Kapalnya Dibakar Tentara Papua Nugini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya