Teknologi Kian Berkembang, Kominfo Ingin Kualitas Konten dan Layanan Media Sosial Terus Ditingkatkan

Peningkatan kualitas konten dan layanan media sosial penting untuk dilakukan

oleh Tira Santia diperbarui 28 Nov 2021, 21:28 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2021, 20:34 WIB
Acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Satuan Tugas Media Sosial Daerah Wilayah Indonesia Barat, di Palembang.
Acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Satuan Tugas Media Sosial Daerah Wilayah Indonesia Barat, di Palembang.

Liputan6.com, Jakarta Kualitas konten dan layanan media sosial dinilai harus ditingkatkan melalui kerjasama banyak pihak. Dengan demikian bisa tercipta kesejahteraan umum khususnya dalam dunia internet.

Ini diungkapkan Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Hasyim Gautama, saat membuka dan memberikan sambutan dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Satuan Tugas Media Sosial Daerah Wilayah Indonesia Barat, di Palembang.

“Internet dengan aplikasi yang cukup banyak seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, YouTube, Instagram dan lain sebagainya memiliki karakteristik dan juga pengguna yang berbeda. Hal ini menjadikan kita sangat sensitif, karena beragam informasi melalui kanal atau platform tersebut memiliki pangsa pasarnya tersendiri,” ujar dia, seperti dikutip Minggu (28/11/2021).

Dia mengakui jika ini juga menjadi tantangan bagi Satuan Tugas Medsos untuk bisa melihat yang nantinya bisa membuat konten-konten yang positif. Kelancaran informasi yang diberikan melalui media sosial diharapkan menjadi sesuatu yang dapat diandalkan.

“Saya yakin bahwa secara teknologi akses internet sudah tersedia, handphone juga semakin canggih, kemudian kecepatan juga semakin canggih sehingga sudah tidak ada masalah dari sisi teknologi, dari sisi proses pembuatan konten dan juga dari sisi orang atau Satgasnya. Maka kolaborasi Satgas di antara pemerintah kabupaten dan kota, provinsi dan juga Kominfo menjadi sesuatu yang harus terkolaborasi dengan baik”, kata Hasyim.

Bimtek berlagsung pada Jumat, 26 November 2021. Dengan melibatkan Satgas Medsos Provinsi Sumatera Selatan serta Satgas Medsos wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa, dan beberapa provinsi di Sumatera juga Kalimantan. Serta disiarkan langsung melalui Kanal YouTube Ditjen IKP Kominfo dan Zoom Meeting.

Bimtek peningkatan kualitas konten dan layanan media sosial pemerintah ini digelar dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pengelolaan media sosial khususnya di instansi Pemerintah Daerah.

Turut memberi sambutan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sumatera Selatan, H. Achmad Rizwan. Hadir pula Pranata Humas, Kementerian PUPR, Daswandi Budi Indra dan Corporate Creative Director Katadata.co.id, Lambok Elvandri Martin Hutabarat hadir menjadi narasumber.

Achmad Rizwan menjelaskan bahwa bimtek Satgas Medsos Wilayah Indonesia Barat ditujukan untuk memberikan literasi bagaimana admin media sosial pemerintah kabupaten dan kota dalam mengelola akun agar memiliki prinsip dan etika dalam pengelolaan media sosial yang baik.

“Pemerintah sangat terbantu dengan pesatnya perkembangan teknologi, adanya internet menjadi salah satu sarana bagi instansi pemerintah untuk memberikan layanan yang cepat dan mudah. Internet juga membuat rakyat lebih aktif mengawasi jalannya pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah,” jelas Achmad.

Dia mengakui jika salah satu sarana komunikasi yang paling efektif dalam penyebaran informasi adalah melalui media sosial, karena dapat menjangkau masyarakat secara personal dan lebih komunikatif juga lebih luas dan cepat.

 

Dampak Perkembangan Teknologi

Acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Satuan Tugas Media Sosial Daerah Wilayah Indonesia Barat, di Palembang.
Acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Satuan Tugas Media Sosial Daerah Wilayah Indonesia Barat, di Palembang.

Dalam pemaparannya, Daswandi Budi Indra menjelaskan jika peningkatan kualitas konten dan layanan media sosial penting untuk dilakukan karena peran media sosial lambat laun semakin mengembangkan jurnalisme masyarakat atau biasa disebut citizen journalism.

Semakin berkembangnya teknologi, secara otomatis juga memberikan dampak pada perubahan cara media dalam menyampaikan informasi dan cara masyarakat dalam memilih informasi.

Dikatakan jika ada empat media sosial yang paling populer digunakan oleh akun-akun instansi pemerintahan seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube.

"Penting bagi kita untuk mengetahui nature-nya platform ini, karena dengan mengetahui karakter dari masing-masing platform kita bisa menentukan yang mana yang paling cocok untuk kita bagikan informasinya kepada masyarakat. Dengan mengetahui platform yang paling tepat, maka informasi juga akan sampai secara tepat dan efektif”, jelas Daswandi.

Daswandi menambahkan bahwa dalam bermedia sosial diperlukan adanya etika, karena semakin cepatnya penyebaran informasi maka semakin besar pula perubahan pola interaksi, potensi konflik serta penyalahgunaan ruang publik.

“Media sosial adalah wajah yang menjadi representasi dan menentukan citra diri atau organisasi di hadapan publik”, jelas dia.

Sesi terakhir ditutup oleh pemaparan mengenai teknik pembuatan konten visual grafis dan audio visual yang diisi oleh Lambok Elvandri Martin Hutabarat.

Menurut dia, untuk memvisualisasikan data yang menarik terdapat tiga pilar yang diperlukan yakni Data, Visual, dan Pola.

“Yang satu tidak berada lebih penting dari yang lainnya, semua sama rata. Tujuannya bagaimana kita sukses untuk mencapai target, yaitu mudah dipahami,” paparnya.

Dalam proses visualisasi data menjadi infografis, menurutnya terdapat tiga individu dalam satu tim yang bertanggung jawab dalam memproduksinya, yaitu desainer, penulis, dan analis data yang masing-masing memiliki tugas yang berbeda-beda.

Analis data akan melakukan klasifikasi data dan membuat kesimpulan, sedangkan penulis akan membuat kesimpulan analisa tersebut menjadi dapat dikonsumsi oleh publik, lalu desainer mengubah alur informasi dan bagan-bagan menjadi sebuah ilustrasi yang menarik, jelas, dan mudah dimengerti.

“Salah satu kunci dalam menyajikan data ke publik adalah data itu harus sederhana, bukan berarti asal disampaikan tetapi harus melihat keterbacaannya, ini yang sering jadi PR,” jelas Lambok.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya