Liputan6.com, Jakarta Menurut sebuah studi baru yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO), hampir 500 juta orang di seluruh dunia akan mengalami kondisi parah, seperti terkena penyakit jantung atau diabetes pada tahun 2030. Hal itu bisa terjadi jika setiap individu tidak meningkatkan aktivitas fisiknya.
Para peneliti menemukan bahwa kurangnya pergerakan atau aktivitas fisik merugikan dunia hingga USD 27 miliar per tahun. Kemungkinan akan meningkat menjadi USD 300 miliar secara total pada tahun 2030.
Baca Juga
Sementara itu, lebih dari 20 persen dari biaya sejauh ini dihabiskan untuk pengobatan dan pengelolaan penyakit tidak menular (PTM), kondisi kronis yang terjadi sebagai akibat dari faktor genetik, lingkungan dan perilaku.
Advertisement
Menurut WHO, PTM seperti diabetes dan kondisi jantung sangat dipengaruhi oleh aktivitas fisik.
Namun, hanya 30 persen dari lebih dari 170 negara yang dianalisis memiliki pedoman aktivitas fisik nasional untuk semua kelompok umur, menurut laporan status global aktivitas fisik WHO.
Kemudian hanya ada di atas 40 persen dari negara-negara tersebut yang memiliki standar desain jalan yang mengoptimalkan keselamatan untuk berjalan dan mengendarai sepeda.
“Kami membutuhkan lebih banyak negara untuk meningkatkan implementasi kebijakan untuk mendukung orang agar lebih aktif melalui jalan kaki, bersepeda, olahraga, dan aktivitas fisik lainnya,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dilansir CNBC, Sabtu (22/10/2022).
Untungnya, ada aktivitas fisik sederhana dan aman yang bisa Anda lakukan untuk tetap aktif sehari-hari.
5 aktivitas untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes
Karena itu, WHO menyarankan agar setiap individu setidaknya melakukan beberapa ktivitas fisik berikut ini demi mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes.
1. Menari
2. Berjalan menaiki tangga
3. Pekerjaan rumah tangga, seperti membersihkan rumah
4. Memotong rumput
5. Mengurangi terlalu sering duduk dan tidak menggerakkan tubuh
Sebagai standar, Organisasi Kesehatan Dunia menyarankan bahwa orang dewasa berusia 18 hingga 64 tahun sebaiknya perlu menyelesaikan minimal 2,5 hingga 5 jam aktivitas fisik berintensitas sedang per minggunya, termasuk memotong rumput dan menari.
Selain itu, bagi yang berada dalam kelompok usia yang sama harus menyelesaikan setidaknya 1 jam 15 menit hingga 2,5 jam aktivitas fisik yang kuat dalam seminggu, seperti berlari dan bentuk olahraga yang lebih berat seperti berolahraga.
“Melakukan beberapa aktivitas fisik lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa,” demikian menurut pedoman WHO.
“Orang dewasa harus mulai dengan melakukan aktivitas fisik dalam jumlah kecil, dan secara bertahap meningkatkan frekuensi, intensitas, dan durasi dari waktu ke waktu.”
Advertisement