AISI: Penjualan Sepeda Motor di Jakarta Turun Terus

Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengatakan, fokus penjualan roda di luar Pulau Jawa.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 13 Jan 2015, 11:00 WIB
Diterbitkan 13 Jan 2015, 11:00 WIB
Wanita Cantik vs Motor Garang Beradu Perhatian di IMoS 2014
Seorang pengunjung terlihat memperhatikan motor garang yang ditunggangi seorang model, Jakarta, Rabu (29/10/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mengatakan, fokus penjualan roda nasional ke luar Pulau Jawa. Untuk wilayah Jakarta sendiri, kontribusinya hanya sebesar 14 persen.

"Dari seluruh Indonesia, DKI hanya 14 persen dan cenderung turun terus," ujar Gunadi Sindhuwinata saat dihubungi Liputan6.com.

Berdasarkan data AISI, area penjualan sepeda motor di Pulau Jawa paling besar berasal dari Jawa Barat dengan 1,35 juta unit. Sementara Jakarta berada di posisi kedua dengan 1,12 juta unit.

Adapun, Pulau Jawa masih berkontribusi besar terhadap penjualan roda dua nasional, yakni sebesar 62,66 persen diikuti Sumatera dengan 18,33 persen, Kalimantan 6,93 persen, Sulawesi 6,69 persen, Bali 4,32 persen, dan Papua 0,45 persen.

Sepanjang 2014, penjualan kuda besi nasional didominasi oleh model skutik yakni 5,3 juta unit atau berkontribusi sebesar 67,33 persen. Kemudian model underbone (bebek) mencatatkan penjualan sebanyak 1,4 juta unit dan sport 1,1 juta unit.

Sementara itu, PT Astra Honda Motor (AHM) masih mendominasi penjualan dengan merengkuh market share 63,92 persen atau 5 juta unit. Kemudian, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mencokol di posisi kedua dengan 2 juta unit.

Di posisi ketiga, ada PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) 2 Wheel yang sukses melego 275 ribu motor, PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) 165 ribu unit, dan PT TVS Motor Company Indonesia berada di posisi paling buncit dengan membukukan penjualan sebanyak 22 ribu unit.

"Adanya pelarangan sepeda motor di Jakarta tak berpengaruh banyak. Karena masih ada tempat lain (di luar Jakarta) yang membutuhkan," tuntas Gunadi. (Gst/Des)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya