Liputan6.com, Jakarta Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing diakui PT Topindo Atlas Asia sebagai distributor pelumas TOP 1 di Indonesia tidak terlalu mengganggu bisnisnya di Tanah Air. Justru turunnya harga minyak dunia menjadi alasan tetap stabilnya kondisi Top 1 di Indonesia.
"Kami diuntungkan dari harga minyak yang turun. Terlebih lagi pabrik kami ada di Amerika dan perusahaan bisa kontrol pembelian materialnya sehingga harga minyak yang turun bisa menjadi penyeimbang," ujar Presiden Direktur dan CEO PT Topindo Atlas Asia Arief Goenadibrata di Jakarta, Jumat (13/3/2015).
TOP 1 Indonesia pun cukup optimisis dalam mengarungi bisnis pelumas di tahun ini. Bahkan target yang dibidik naik 20 persen dari pencapaian tahun lalu. Selain itu, TOP 1 Indonesia juga berupaya untuk tidak melakukan menaikan harga jual produknya.
"Hasil penjualan tahun lalu mendekati Rp 1 triliun, dan di tahun ini target kami naik 20 persen. Saat ini kami berupaya untuk mempertahankan harga, kasihan masyarakat Indonesia kalau harga dinaikan," kata Arief.
Sebagai informasi, penjualan pelumas TOP 1 di pasar nasional disumbang dari sektor roda dua sebesar 60 persen. Sisanya berasal dari pelumas mobil bermesin bensin dan diesel.
Guna mencapai target yang telah ditentukan, TOP 1 Indonesia akan menghadirkan beberapa produk baru untuk sepeda motor dan juga mobil. Tidak hanya itu, jika tidak aral melintang, TOP 1 Indonesia juga akan masuk ke sektor industri.
"Kami mulai melirik ke arah industri tapi belum mulai masuk. Di Amerika TOP 1 sudah masuk ke industri, di Indonesia pasar industri memang cukup besar tapi kami harus selektif sebelum memutuskan," tutup Arief.
(ian/gst)