Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, pabrikan sepeda motor Tanah Air berlomba-lomba menampilkan lini model unggulan yang menggunakan corak atau livery bergaya balap. Penggunaan livery balap ini kebanyakan diadopsi dari livery yang digunakan tim balap di ajang MotoGP, namun ada juga yang mengadopsi livery yang digunakan pada tim balap yang berlaga di ajang World Superbike (WSBK).
Di Indonesia, livery MotoGP diadopsi oleh Honda, Yamaha, serta Suzuki. Tak luput, Kawasaki juga ikut meramaikan persaingan sepeda motor nasional dengan livery WSBK.
Dilihat dari sisi bisnis, adanya livery ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan sepeda motor bersangkutan karena banyak diburu penggila balap. Bagi para konsumen, livery ini menjadi wujud dukungan dari tim atau pembalap kesayangan.
Berikut ini perjalanan livery balap di tiap pabrikan yang berhasil dihimpun Liputan6.com:
1. Suzuki
Adanya Livery bergaya balap ini dimulai sekitar 2001 pada Suzuki FXR. Saat itu, sepeda motor berkapasitas 150 cc ini mengadopsi livery yang digunakan oleh tim Telefonica Movistar Suzuki yang berlaga di GP 500 yang merupakan cikal bakal MotoGP.
Di ajang GP500 musim 2001, kiprah Telefonica Movistar Suzuki begitu menjanjikan. Sebab, Sete Gibernau yang merupakan pembalap Telefonica Movistar Suzuki saat itu mencetak prestasi gemilang antara lain sekali juara seri dan enam kali naik podium. Pembalap Telefonica Movistar Suzuki lainnya yaitu Kenny Roberts, Jr bahkan menjuarai GP 500.
Sayangnya di Indonesia sendiri, kehadiran Suzuki FXR kurang mendapat respon positif dari konsumen. Saat itu sepeda motor sport dengan fairing seperti halnya kurang populer di masyarakat serta harga jual Suzuki FXR yang cukup mahal yaitu mencapai Rp28 jutaan.
Setelah sekian lama tidak meluncurkan sepeda motor dengan corak balap, PT Suzuki Indomobil Sales 2W kembali merilis model dengan corak MotoGP pada ajang Indonesia Motorcycle Show (IMoS 2014) lalu melalui Satria FU 150 dan Address. Digunakannya livery ini yaitu untuk memperingati kembalinya Suzuki ke ajang MotoGP di musim 2015.
Klik halaman selanjutnya >>>
Next
Honda
Kesuksesan pembalap Tim Repsol Honda di ajang MotoGP turut dirayakan oleh PT Astra Honda Motor (AHM) dengan merilis tiga model dengan livery Repsol Honda yaitu CBR150R, CBR250R dan Blade 110.
Bahkan, eksistensi livery Repsol Honda terus berlanjut saat AHM meluncurkan all new Honda CBR250R, Blade 125, serta All New CBR150R yang diproduksi lokal.
Tak luput, agen tunggal pemegang merek (ATPM) sepeda motor Honda di Indonesia tersebut juga merilis livery edisi terbatas Repsol Honda saat Tim Repsol Honda merengkuh juara dunia MotoGP selama dua musim berturut turut.
Edisi terbatas ini mendapat seperangkat stiker antara lain logo Champion, HRC, GAS, dan juga nomor 93 pada fairing, yang merupakan nomor sang juara dunia MotoGP Marc Marquez.
Adapun, Honda CBR250RÂ Champion Edition ini dipasarkan dengan harga on the road DKI Jakarta Rp 56,8 juta, atau lebih mahal Rp 600 ribu dari versi standar. Sementara itu, livery Champion Edition pada Blade 125 dan All New CBR150R dipasarkan dengan harga tetap.
Klik halaman selanjutnya >>>
Advertisement
Next
Yamaha
Tak mau kalah dengan dua kompetitornya, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) ikutan merilis sepeda motor bercorak balap. Adalah YZF-R15 dan YZF-R25 yang mengadopsi corak tim Yamaha Movistar dan Yamaha Monster Tech3 di ajang MotoGP.
Namun demikian, edisi livery MotoGP yang dirilis YIMM tidak dilengkapi dengan nomor start pembalap. Alasannya, penggunaan nomor start tersebut tidak sesuai dengan estetika serta tidak semua orang menyukai nomor-nomor tersebut.
YIMM memasarkan R15 dan R25 livery MotoGP lebih mahal Rp 600 ribu dari varian standarnya. Adapun Yamaha R15 dibanderol Rp 30,1 juta, sedangkan R25 dipatok Rp 53,6 juta.
Klik halaman selanjutnya >>>
Next
Kawasaki
Berbeda dengan ketiga kompetitornya, Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yang tidak ikut serta di ajang MotoGP memilih untuk mengadopsi corak tim balap World Superbike (WSBK). KMI melabur Ninja 300 dengan kombinasi warna hijau berpadu putih.
Dijelaskan, Ninja 300 didatangkan dari Thailand dan dipasarkan secara terbatas yaitu hanya 300 unit saja di Indonesia. Secara garis besar, desain yang dimiliki Ninja 300 sama seperti Ninja 250 FI yang telah lebih dahulu dipasarkan.
Perbedaannya hanya pada dapur pacu yang didukung mesin Parallel Twin DOHC 4-Valve berkubikasi 296 cc. Tenaga yang sanggup dilontarkan sebesar 39 ps pada 11.000 rpm dan torsi 28 Nm pada 10.000 rpm.
PT KMI memasarkan Ninja 300 FI ini dengan harga Rp 83,9 juta On the Road Jakarta.
(ysp/ian)
Advertisement