Toyota Enggan Bayar Pajak Tambahan

Toyota Motor Corp dilaporkan mengajukan banding yang memerintahkan mereka membayar pajak tambahan.

oleh Rio Apinino diperbarui 22 Jun 2015, 15:06 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2015, 15:06 WIB
Peluncuran Toyota Prius Generasi Keempat Molor
Toyota Prius.

Liputan6.com, Bangkok - Toyota Motor Corp melalui anak perusahaannya di Thailand dilaporkan mengajukan banding atas putusan pemerintah yang memerintahkan mereka membayar pajak tambahan sebanyak 11 miliar baht atau sekira Rp 4,3 triliun.

Melansir Reuters pada Senin (22/6/2015), pemerintah Thailand memutuskan bahwa part yang digunakan untuk merakit EV Prius harus diperlakukan sebagaimana complete knock-down (CKD) kits dengan pajak yang lebih mahal.

Komponen CKD tersebut memiliki tingkat tarif 80 persen. Sementara Toyota mengatakan bahwa tingkat tarif seharusnya 10 persen sebagaimana tarif suku cadang mobil lainnya.

Menurut laman Indiatimes, lebih dari setengah suku cadang yang digunakan dalam perakitan Prius di Thailand, diimpor dari Jepang. Toyota sendiri tidak mengungkapkan berapa persentase bahan baku lokal yang digunakan.

Pajak tambahan yang masih ditunggak oleh Toyota ini berasal dari 20 ribu Prius yang dirakit di pabrik Toyota Gateway antara 2010 hingga 2012.

Selain Prius, Toyota juga memproduksi mesin bensin dan hibrida untuk Camry di negara Gajah Putih tersebut. Meskipun begitu, mesin ini tidak diberikan tarif tambahan karena sebagian besar bahan bakunya diperoleh dari produsen lokal.

Sebagai informasi tambahan, Toyota memperkirakan penjualan di Thailand pada 2015 akan naik 0,9 persen menjadi 330 ribu unit kendaraan. Tahun sebelumnya, penjualan anjlok sebesar 27 persen karena adanya kekacauan politik.

(rio/sts/gst)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya