Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan karir, terkadang kita dihadapkan pada situasi di mana mengundurkan diri atau resign menjadi pilihan yang perlu dipertimbangkan. Namun, keputusan untuk resign bukanlah hal yang dapat diambil dengan terburu-buru. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil langkah besar ini. Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang apa itu resign, alasan-alasan umum untuk resign, cara resign yang profesional, serta hal-hal penting yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah resign.
Pengertian Resign
Resign atau pengunduran diri adalah tindakan seorang karyawan yang memutuskan untuk mengakhiri hubungan kerja dengan perusahaan tempatnya bekerja secara sukarela. Ini berbeda dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh perusahaan. Ketika seorang karyawan resign, ia melepaskan semua tugas, tanggung jawab, serta hak dan kewajiban yang terkait dengan pekerjaannya.
Proses resign biasanya dimulai dengan pemberitahuan kepada atasan atau departemen sumber daya manusia, diikuti dengan pengajuan surat pengunduran diri resmi. Setelah itu, karyawan akan menjalani masa transisi atau notice period sebelum hari terakhir bekerja.
Penting untuk dipahami bahwa resign adalah keputusan yang berdampak signifikan, tidak hanya bagi karyawan tapi juga bagi perusahaan. Oleh karena itu, keputusan ini harus diambil dengan pertimbangan matang dan dilakukan dengan cara yang profesional.
Advertisement
Alasan Umum untuk Resign
Ada berbagai alasan yang mendorong seseorang untuk mengambil keputusan resign. Beberapa alasan yang paling umum ditemui antara lain:
- Mendapatkan tawaran pekerjaan yang lebih baik
- Ketidakpuasan dengan lingkungan kerja atau budaya perusahaan
- Kurangnya kesempatan untuk berkembang dan maju dalam karir
- Gaji atau kompensasi yang tidak sesuai harapan
- Konflik dengan atasan atau rekan kerja
- Perubahan arah karir atau keinginan mencoba bidang baru
- Alasan kesehatan atau keluarga
- Relokasi atau pindah tempat tinggal
- Keinginan untuk melanjutkan pendidikan
- Memulai usaha sendiri
Meskipun alasan-alasan di atas sering menjadi pemicu resign, penting untuk diingat bahwa setiap situasi bersifat unik. Apa yang menjadi alasan kuat bagi seseorang untuk resign mungkin tidak berlaku bagi orang lain. Oleh karena itu, introspeksi mendalam dan pertimbangan matang sangat diperlukan sebelum mengambil keputusan ini.
Cara Resign yang Profesional
Resign dengan cara yang profesional tidak hanya menjaga reputasi Anda, tetapi juga membantu mempertahankan hubungan baik dengan perusahaan dan rekan kerja. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk resign secara profesional:
1. Pertimbangkan Keputusan Anda dengan Matang
Sebelum mengambil keputusan final untuk resign, pastikan Anda telah mempertimbangkan semua aspek dengan cermat. Tanyakan pada diri sendiri apakah masalah yang Anda hadapi di tempat kerja saat ini bisa diselesaikan tanpa harus resign. Jika Anda yakin resign adalah jalan terbaik, pastikan Anda memiliki rencana yang jelas untuk langkah selanjutnya.
2. Periksa Kontrak Kerja dan Kebijakan Perusahaan
Baca kembali kontrak kerja Anda dan pahami kebijakan perusahaan terkait pengunduran diri. Perhatikan terutama ketentuan mengenai periode pemberitahuan (notice period) yang biasanya berkisar antara dua minggu hingga satu bulan. Memahami hal ini akan membantu Anda merencanakan waktu resign dengan lebih baik.
3. Sampaikan Niat Resign kepada Atasan Langsung
Sebelum memberitahu siapa pun di kantor, sampaikan niat resign Anda kepada atasan langsung. Ini adalah bentuk etika profesional dan rasa hormat. Jika memungkinkan, lakukan pembicaraan ini secara langsung, bukan melalui email atau pesan singkat.
4. Siapkan Surat Pengunduran Diri
Buat surat pengunduran diri resmi yang mencakup pernyataan niat Anda untuk resign, tanggal efektif pengunduran diri, dan ucapan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan. Surat ini sebaiknya singkat, jelas, dan profesional. Hindari mencantumkan keluhan atau kritik terhadap perusahaan atau individu tertentu.
5. Tawarkan Bantuan untuk Transisi
Tunjukkan profesionalisme Anda dengan menawarkan bantuan selama masa transisi. Ini bisa berupa pelatihan pengganti Anda, dokumentasi proses kerja, atau penyelesaian proyek yang sedang berjalan. Sikap ini akan sangat dihargai oleh perusahaan dan membantu menjaga hubungan baik.
6. Jaga Kinerja hingga Hari Terakhir
Meskipun Anda telah memutuskan untuk resign, tetap pertahankan kinerja dan profesionalisme Anda hingga hari terakhir bekerja. Ini akan meninggalkan kesan positif dan membantu Anda mendapatkan referensi yang baik di masa depan.
7. Lakukan Exit Interview dengan Baik
Jika perusahaan mengadakan exit interview, manfaatkan kesempatan ini untuk memberikan umpan balik yang konstruktif. Sampaikan pengalaman positif Anda selama bekerja dan berikan saran untuk perbaikan dengan cara yang diplomatis.
8. Jaga Hubungan Baik
Sebelum meninggalkan perusahaan, ucapkan terima kasih dan salam perpisahan kepada rekan kerja. Jaga kontak dengan mereka melalui platform profesional seperti LinkedIn. Networking yang baik bisa sangat bermanfaat untuk karir Anda di masa depan.
Advertisement
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Resign
Sebelum mengambil keputusan final untuk resign, ada beberapa hal penting yang perlu Anda pertimbangkan:
1. Kesiapan Finansial
Pastikan Anda memiliki tabungan yang cukup untuk menopang kebutuhan hidup setidaknya selama 3-6 bulan ke depan, terutama jika Anda belum memiliki pekerjaan pengganti. Pertimbangkan juga kewajiban finansial yang Anda miliki, seperti cicilan rumah atau kendaraan.
2. Peluang Karir Selanjutnya
Jika Anda resign karena mendapat tawaran pekerjaan baru, pastikan tawaran tersebut sudah final dan dikonfirmasi secara tertulis. Jika Anda berencana mencari pekerjaan baru setelah resign, pertimbangkan kondisi pasar kerja saat ini di bidang Anda.
3. Dampak terhadap Tunjangan dan Manfaat
Pahami bagaimana keputusan resign akan mempengaruhi tunjangan dan manfaat yang Anda terima dari perusahaan, seperti asuransi kesehatan, dana pensiun, atau bonus tahunan. Beberapa manfaat mungkin bisa diperpanjang atau dikonversi setelah Anda resign.
4. Timing yang Tepat
Pertimbangkan waktu yang tepat untuk resign. Hindari resign di tengah-tengah proyek penting atau saat perusahaan sedang menghadapi situasi kritis. Jika memungkinkan, pilih waktu yang meminimalkan dampak negatif bagi tim dan perusahaan.
5. Rencana Pengembangan Diri
Jika Anda resign untuk fokus pada pengembangan diri atau perubahan karir, pastikan Anda memiliki rencana yang jelas. Ini bisa berupa rencana studi lanjut, pelatihan keterampilan baru, atau persiapan memulai usaha sendiri.
Dampak Resign terhadap Karir
Keputusan untuk resign dapat membawa dampak signifikan terhadap perjalanan karir seseorang, baik positif maupun negatif. Berikut adalah beberapa dampak potensial yang perlu dipertimbangkan:
Dampak Positif:
- Peluang untuk mendapatkan pengalaman baru dan memperluas jaringan profesional
- Kesempatan untuk meningkatkan gaji dan benefit
- Kemungkinan untuk mengembangkan keterampilan baru atau memperdalam keahlian di bidang tertentu
- Peluang untuk mencapai keseimbangan hidup-kerja yang lebih baik
- Kesempatan untuk mengejar passion atau minat yang selama ini terpendam
Dampak Negatif:
- Risiko ketidakpastian finansial, terutama jika belum memiliki pekerjaan pengganti
- Kemungkinan adanya gap dalam riwayat pekerjaan yang mungkin perlu dijelaskan kepada calon pemberi kerja di masa depan
- Potensi kehilangan senioritas atau status yang telah dibangun di perusahaan sebelumnya
- Risiko penyesuaian dengan lingkungan dan budaya kerja baru yang mungkin tidak sesuai harapan
- Kemungkinan kehilangan koneksi profesional yang telah dibangun di perusahaan sebelumnya
Mengingat dampak-dampak ini, penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap situasi Anda saat ini dan tujuan karir jangka panjang sebelum memutuskan untuk resign.
Advertisement
Cara Menjaga Hubungan Baik Setelah Resign
Menjaga hubungan baik dengan mantan perusahaan dan rekan kerja setelah resign adalah langkah penting untuk memelihara reputasi profesional dan menjaga pintu peluang tetap terbuka di masa depan. Berikut beberapa cara untuk melakukannya:
1. Lakukan Transisi dengan Baik
Selesaikan semua tugas dan tanggung jawab Anda dengan baik sebelum meninggalkan perusahaan. Dokumentasikan proses kerja dan informasi penting yang mungkin diperlukan oleh pengganti Anda. Tawaran untuk membantu dalam proses transisi akan sangat dihargai.
2. Tinggalkan Kesan Positif
Pada hari-hari terakhir Anda bekerja, pastikan untuk berpamitan dengan rekan kerja dan atasan. Ucapkan terima kasih atas pengalaman dan pembelajaran yang telah Anda dapatkan. Sikap positif ini akan membantu meninggalkan kesan baik.
3. Jaga Komunikasi
Setelah resign, jaga komunikasi dengan mantan rekan kerja dan atasan melalui platform profesional seperti LinkedIn. Sesekali berikan update tentang karir Anda atau sekadar menyapa untuk menjaga hubungan tetap hangat.
4. Tawarkan Bantuan jika Diperlukan
Jika mantan perusahaan Anda membutuhkan bantuan atau informasi terkait pekerjaan yang pernah Anda tangani, tunjukkan kesediaan Anda untuk membantu sejauh mungkin. Ini menunjukkan profesionalisme dan loyalitas Anda.
5. Hindari Komentar Negatif
Meskipun Anda mungkin memiliki pengalaman kurang menyenangkan di perusahaan sebelumnya, hindari membuat komentar negatif tentang mantan perusahaan atau rekan kerja Anda. Ini dapat merusak reputasi profesional Anda.
6. Jadilah Referensi yang Baik
Jika diminta, bersedialah menjadi referensi yang baik untuk mantan rekan kerja Anda. Ini akan membantu membangun reputasi Anda sebagai profesional yang kooperatif dan dihargai.
Mitos dan Fakta Seputar Resign
Ada banyak mitos yang beredar seputar resign yang dapat mempengaruhi keputusan seseorang. Mari kita bahas beberapa mitos umum dan fakta sebenarnya:
Mitos 1: Resign akan merusak karir Anda
Fakta: Resign yang dilakukan dengan cara profesional dan alasan yang tepat justru dapat membuka peluang baru untuk pengembangan karir. Yang penting adalah bagaimana Anda menjelaskan keputusan resign Anda kepada calon pemberi kerja di masa depan.
Mitos 2: Anda harus selalu memiliki pekerjaan baru sebelum resign
Fakta: Meskipun memiliki pekerjaan baru sebelum resign adalah situasi ideal, ini tidak selalu mungkin atau diperlukan. Yang terpenting adalah memiliki rencana yang jelas dan kesiapan finansial untuk periode transisi.
Mitos 3: Resign berarti Anda gagal
Fakta: Resign adalah keputusan profesional yang dapat diambil karena berbagai alasan positif, seperti pengembangan diri atau mencari tantangan baru. Ini bukan indikasi kegagalan, melainkan bagian normal dari perjalanan karir.
Mitos 4: Anda tidak bisa kembali ke perusahaan setelah resign
Fakta: Banyak perusahaan justru menerima kembali mantan karyawan yang memiliki track record baik. Ini sering disebut sebagai "boomerang employees" dan dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Mitos 5: Semakin lama Anda bertahan di satu perusahaan, semakin baik untuk karir Anda
Fakta: Meskipun loyalitas dihargai, yang lebih penting adalah bagaimana Anda berkembang dan berkontribusi selama bekerja. Terkadang, pindah ke perusahaan lain justru dapat mempercepat pertumbuhan karir Anda.
Advertisement
Kesimpulan
Resign adalah keputusan penting yang dapat memiliki dampak signifikan terhadap karir dan kehidupan seseorang. Meskipun kadang diperlukan untuk pengembangan diri dan karir, keputusan untuk resign harus diambil dengan pertimbangan matang dan dilakukan dengan cara yang profesional.
Penting untuk memahami alasan di balik keinginan untuk resign, mempertimbangkan dampaknya terhadap karir dan kehidupan pribadi, serta merencanakan langkah selanjutnya dengan cermat. Proses resign yang dilakukan dengan baik tidak hanya akan membantu menjaga reputasi profesional Anda, tetapi juga membuka peluang untuk hubungan yang positif dengan mantan perusahaan dan rekan kerja di masa depan.
Ingatlah bahwa setiap perjalanan karir itu unik. Apa yang tepat bagi orang lain belum tentu tepat bagi Anda. Oleh karena itu, selalu evaluasi situasi Anda secara objektif, pertimbangkan pro dan kontra dengan cermat, dan jangan ragu untuk mencari saran dari mentor atau profesional karir jika diperlukan. Dengan persiapan yang matang dan sikap yang profesional, resign dapat menjadi langkah positif dalam perjalanan karir Anda.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)