Untung Rugi Pakai Lampu Kabut di Motor

Lampu kabut cukup berguna untuk perjalanan mudik. Tapi, apa untung dan ruginya?

oleh Rio Apinino diperbarui 07 Jul 2015, 19:07 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2015, 19:07 WIB
Lampu Kabut
Lampu kabut pada motor (Foto: Nicecycle).

Liputan6.com, Jakarta - Bukan hal yang mustahil saat mudik menggunakan motor nanti Anda akan melewati jalanan berkabut, misalnya saat melewati daerah puncak. Saat seperti itu, lampu motor standar seakan tidak ada gunanya.

Karena itu, salah satu solusi bagi Anda yang ingin mudik adalah memasangkan lampu kabut pada motor untuk mengantisipasi hal-hal serupa. Selain untuk 'menembus' kabut, lampu ini juga berguna saat hujan lebat.

Lampu kabut yang memiliki pancaran yang lebih menyorot menghasilkan keuntungan tersendiri. Warna kuning yang dihasilkan misalnya, tidak akan terpantul pada jalanan basah sehingga membuat perjalanan lebih nyaman.

Tapi, pengendara tidak bisa sembarangan dalam memasangkan lampu ini. "Untuk memaksimalkan fungsinya, usahakan penempatan lampu kabut jangan simetris dengan kepala pengendara," demikian tulis laman Vicroads, dikutip Selasa (7/7/2015).

Sementara menurut laman welovehonda, posisi lampu kabut yang ideal adalah 40 cm dari permukaan jalan, di bawah lampu utama. Posisi ini cocok agar lampu kabut tidak justru membuat pusing penggunanya sekaligus mengganggu pengguna jalan lain.

Lantas, di balik segala keuntungannya, adakah kerugian menggunakan lampu kabut? Sebagaimana pemasangan aksesoris tambahan, lampu kabut juga dapat memperberat beban ke aki. Dengan kata lain, aki bisa lebih cepat tekor.

(rio/gst)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya