Rupiah Loyo, Mobil Bekas Laris Manis

Hal ini diungkapkan oleh Wounter van der Kolk, Managing Director Carmudi Indonesia.

oleh Rio Apinino diperbarui 15 Sep 2015, 15:26 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2015, 15:26 WIB
20150701-Permintaan Mobil Bekas Masih Lesu Jelang Lebaran-Depok 3
Sejumlah mobil terparkir di depan showroom penjualan mobil bekas di kawasan Depok, Rabu (1/7/2015). Menjelang Lebaran, tingkat penjualan mobil bekas hanya meningkat sekitar 10-15%. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), penjualan mobil secara online justru mengalami kenaikan. Hal ini diungkapkan oleh Wounter van der Kolk, Managing Director Carmudi Indonesia.

Menurutnya, penjualan mobil secara online, terutama mobil bekas memang naik. Tercatat, salah satu dealer yang bekerja sama dengan mereka, di semester ini penjualannya naik 30 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu.

Segmen mobil bekas ini, ujar Kolk, memang bertumbuh seiring meningkatnya kelas menengah Indonesia. Persentase kelas menengah di 2014 melonjak menjadi 56,7 persen.

"Middle class lebih memilih mobil bekas karena menurut mereka harganya lebih rasional dibanding dengan membeli mobil baru. Dan middle class inilah yang terus bertumbuh," imbuhnya.

Ada beberapa alasan mengapa penjualan online ini naik. Kolk mengatakan setidaknya efisiensi, kemudahan dalam bertransaksi, serta penawaran yang lebih variatif menjadi beberapa faktor penentu tumbuhnya jual beli mobil online.

Ia yakin, penjualan mobil secara online kian cerah ke depan. Apalagi, statistik mengatakan bahwa kepemilikan mobil di Indonesia masih rendah. Tercatat, kepemilikan mobil baru 43 per 1.000 orang.

(rio/gst)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya