Liputan6.com, Jakarta - Penjualan kendaraan-kendaraan premium terkena pukulan telak dengan adanya peraturan mengenai PPnBM 125 persen serta nilai tukar rupiah yang terus merosot. Hal ini juga dirasakan oleh PT Mabua Motor Indonesia (Mabua) selaku agen pemegang merek Harley Davidson di Indonesia.
Imbasnya terjadi pada semakin meroketnya harga motor-motor Harley Davidson ber-cc besar. Untuk mensiasatinya, Mabua lantas mengandalkan moge dengan cc yang lebih kecil yaitu Street 500 untuk menopang penjualan.
"Masuk 2015, nilai tukar rupiah terus merosot, kami mencoba merubah strategi di awal 2015 menawarkan motor ber-cc kecil yaitu Street 500. Sekarang, Street 500 yang kami anggap penolong," ungkap Djonnie Rahmat, Direktur Utama Mabua, Jumat (30/10) kemarin.
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut, Djonnie memaparkan jika sampai dengan September 2015 lalu, Mabua berhasil menjual Street 500 sebanyak 250 unit. Namun demikian, angka ini masih jauh dari target penjualan yang ditetapkan karena peraturan mengenai PPnBM pada sepeda motor diperlebar hingga kapasitas mesin 250 cc.
"Kami mengharapkan bisa men-deliver 1000 unit untuk Street. Tadinya motor 500 cc ke bawah tidak terkena PPnBM, tapi sekarang diperlebar hingga 250 cc sehingga Street 500 terkena imbas," tuntasnya.
(ysp/ian)