Untung Rugi Pakai Oli Lebih Kental

Oli yang lebih kental memiliki keuntungan dan kelemahan ketika digunakan.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 09 Jan 2016, 19:45 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2016, 19:45 WIB
Oli Berviskositas Tinggi Alternatif Bagi Motor Bebek dan Sport
AHM Oil MPX 3 menjadi oli alternatif untuk sepeda motor Honda di segmen bebek dan sport.

Liputan6.com, Jakarta - Oli di pasaran memiliki tingkat kekentalan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan dan karakter mesin. Namun begitu, tidak semua pemilik sepeda motor mengetahui tingkat kekentalan oli yang dianjurkan pabrikan.

Alhasil, mesin sepeda motor ada yang diguyur oli yang lebih kental dari rekomendasi pabrikan. Pakai oli yang lebih kental memiliki keuntungan dan kelemahan yang akan dirasakan oleh pemotor.

"Bicara oli motor sebenarnya tidak terlalu terasa efeknya. Pengaruh pakai oli yang lebih kental hanya di awalnya saja tarikan jadi lebih berat" ujar Hofwatuzzaki, Lubricant Technical Advisor PT Shell Indonesia saat dihubungi Liputan6.com.

Pria yang akrab disapa Zaki menjelaskan jika oli yang tadinya kental lama kelamaan akan encer. Ini disebabkan karena oli yang terkena panas mesin terus menerus.

"Apabila oli dalam mesin sudah beroperasi lama, maka efek berat tidak terasa lagi," sambungnya.

Ditambahkan Muhammad Haris dari Aris motor, penggunaan oli yang lebih kental dikatakan lebih lama dalam durasi penggantian. Ini disebabkan karena proses perubahan oli menjadi encer lebih lama.

"Oli kental bisa lebih lama masa pakainya. Bila biasanya sebulan sekali ganti oli, ini bisa sampai hampir dua bulan karena encernya lebih lama. Tapi, ini tidak disarankan karena mesin kerjanya jadi berat," tuntasnya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya