Motor Listrik Dianggap Bukan Pilihan, Bos Gesits Bereaksi Keras

Segmentasi pasar yang sangat kecil menjadi alasan motor listrik sulit berkembang di pasar nasional.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 09 Sep 2016, 20:36 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2016, 20:36 WIB
Gesits, Motor Listrik ITS Cuma Bakar Rp 7.500 untuk Jarak 100 Km
Gesits, motor listrik ITS cuma menghabiskan Rp 7.500 untuk menempuh jarak 100 Km (Jakarta-Merak).

Liputan6.com, Jakarta Atas nama pribadi, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata menganggap, motor ataupun mobil listrik bukan jawaban. Segmentasi pasar yang sangat kecil menjadi alasan motor listrik sulit berkembang di pasar nasional.

"Bahwa banyak (pabrikan) yang dapat memproduksi kendaraan bermotor bertenaga listrik, iya itu benar. Tapi pasarnya seberapa? Kecil kan. Itu mengapa pasar kendaraan listrik ini tidak berkembang," katanya saat dijumpai di kawasan Senayan, Jakarta baru-baru ini.

Menurutnya, motor listrik belum dibutuhkan karena peruntukannya. "Kenapa pasarnya (motor listrik) tidak berkembang? Karena sesungguhnya kendaraan listrik ini tergantung niat kita untuk apa. Kalau di Indonesia untuk membereskan masalah lingkungan di daerah tertentu itu it's ok. Tapi itu sifatnya sementara," tambahnya.

Ia melanjutkan, "Tendensi kendaraan bermotor listrik hanya untuk transisi masuk ke fuel cell. Teknologi ini dikembangkan tidak hanya untuk mobil saja, nantinya diharapkan bisa diaplikasikan di sepeda motor dengan ukuran dimensi yang lebih kecil," ujarnya.

Jika pengembangan teknologi fuel cell sudah sempurna, menurut Gunadi, sistem ini akan menjadi pilihan ketimbang motor listrik. "Diharapkan begitu," katanya.

Tanggapan Garansindo
CEO Garansindo Inter Global Muhammad Al Abdullah memberikan tanggapan mengenai komentar yang diutarakan Gunadi. Melalui surat terbuka di laman Facebook-nya, pria yang karib disapa Memet itu menyebut sebaiknya para pejabat dan anggota AISI tidak perlu panik atas respon masyarakat yang begitu besar antusiasnya kepada sepeda motor listrik.

"Akan lebih bijaksana dan elegan apabila AISI bisa berlapang dada untuk menerima kenyataan bahwa masyarakat Indonesia sudah cukup cerdas untuk sadar akan kamajuan teknologi dan kesadaran atas pencemaran polusi yang sudah sangat rawan. Maka akan percuma apabila AISI terus berusaha melawan arus karena hanya untuk kepentingan bisnis sesaat," ujarnya.

Maka dari itu, kata Memet, sadar, terima dan dukunglah, bahwa Indonesia sudah sangat membutuhkan sepeda motor listrik dan tidak bisa dibendung, Dukung kemampuan anak bangsa untuk bisa memaksimalkan keahliannya, bantu pemerintah kita untuk mewujudkan ekonomi mandiri dan berbuat suatu hal yang bisa Anda banggakan untuk anak dan cucu atas peranan Anda memajukan bangsa dan Tanah Air, Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Garansindo berkolaborasi dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan skutik listrik yang diberi nama Gesits (Garansindo Electric Scooter ITS). Skutik listrik ini masih dalam proses pengembangan dan siap dipasarkan dalam beberapa tahun ke depan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya