Konsumen Indonesia Alergi Mobil Bermesin Kecil

Pikap yang dibawa dari Jepang ini jadi jawaban untuk menunjang usaha mikro.

oleh Gesit Prayogi diperbarui 11 Nov 2016, 05:10 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2016, 05:10 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Daihatsu Hi-Max resmi debut ke pasar nasional. Pikap yang dibawa dari Jepang ini jadi jawaban untuk menunjang usaha mikro.

Tapi bila di tanah kelahirannya Hi-Max usung mesin 660 cc, Astra Daihatsu Motor (ADM) melakukan penyesuaian dengan pasar. Hasil dari survei akhirnya membuat pabrikan menyematkan mesin 1,0 liter milik Ayla.

"Di Jepang dia (H-Max) itu menggunakan mesin 660 cc dan ada yang pakai turbo," tutur Amelia Tjandra, Direktur Pemasaran ADM.

Sementara apabila Hi-Max yang versi Jepang 'bulat-bulat' dipasarkan ke Indonesia, menurut Amelia, tak akan berhasil. Di sana mobil itu masuk dalam kategori kei car.

"Kalau di Indonesia, orang nggak suka mesin 660 cc.  Konsumen alergi terhadap mesin kecil," imbuh dia.

Dia melanjutkan, mobil bermesin kecil yang masih diterima konsumen adalah mesin 1.000 cc. "Kalau ditawarin mesin 660 cc meskipun turbo tetap nggak mau. Kayak orang Amerika," ucapnya.

Menyinggung soal Daihatsu Hi-Max, mobil ini punya panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, tinggi 1.770 mm dengan jarak sumbu roda 1.900 mm. Sementara pada bak, punya panjang 1.935 mm, lebar 1.395 mm, dan tinggi 285 mm.

Menyoal jantung mekanis, 1KR-DE berkubikasi 998 cc, tiga silinder, 12 katup yang menjanjikan tenaga 56 Tk pada 5.000 rpm dan torsi 8,7 kgm pada 4.000 rpm.

Selain menjanjikan manuver yang baik di jalanan sempit, pikap ini juga mampu mengangkut muatan hingga satu ton, menerabas genangan hingga 60 cm, dan konsumsi BBM 13,5 km per liter.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya