Alasan Mercedes-Benz Recall Jutaan Mobil, Indonesia Tunggu Kabar

Alasan recall karena kendaraan tertentu sebelumnya pernah mengalami kerusakan akibat mesin tekena banjir atau terendam air.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 08 Mar 2017, 13:05 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2017, 13:05 WIB
Mercedes-Benz
Deretan mobil mewah untuk Raja Salman ada di Parkir Timur Senayan, Jakarta, seperti Mercedes-Benz E 200, S-Class, dan Toyota Alphard‎. (Herdi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Terkait dengan adanya pengumuman penarikan kembali atau recall yang dilakukan Daimler AG pada jutaan mobil Mercedes-Benz di seluruh dunia, membuat Mercedes-Benz Indonesia angkat bicara.

Dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/3/2017), Mercedes-Benz Indonesia, mengungkapkan bahwa apa yang disampaikan Daimler AG, recall hanya berlaku pada kendaraan tertentu yang sebelumnya mengalami kerusakan mesin selepas terkena banjir atau terendam air (kondisi yang biasa dikenal dengan istilah ‘hydrolocked engine’).

Oleh karena itu, pada bagian starting current limiter (pembatas arus listrik pada sistem starter) bisa mengalami kelebihan beban pada kondisi tertentu terutama pada saat prosedur starter mobil dimulai.

“Dalam kondisi seperti di atas, jika pengendara berusaha menyalakan mesin berulang kali, meskipun mesin tidak mau menyala membuat aliran listrik sangat tinggi pada proses tersebut, berpotensi menyebabkan overheat pada komponen tersebut,” demikian isi pernyataan Mercedes-Benz Indonesia.

Disebutkan, bahwa di Indonesia, hingga saat ini belum pernah ditemukan kasus yang pernah dilaporkan seperti yang diumumkan Daimler AG.

Namun demikian, Mercedes-Benz Indonesia mengakui tetap menunggu konfirmasi dan instruksi lebih lanjut dari Daimler AG.

Jika itu terjadi, maka perusahaan asal Jerman itu akan menginformasikan kepada seluruh pelanggan yang terkena dampak, jika telah mendapatkan detail informasinya.

Menurut Mercedes-Benz Indonesia langkah ini akan diitempuh dengan alasan keselamatan dan kepercayaan pelanggan disebut merupakan hal utama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya