Liputan6.com, Jakarta Selain dijual di pasar dalam negeri, mobil buatan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) juga dapat ditemui di 80 negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, dan Timur Tengah.
Sejak kegiatan ekspor pada 1987 hingga Januari 2017, mobil Toyota made in Indonesia sudah diekspor secara utuh atau CBU sebanyak 1.065.100 unit.
Advertisement
Baca Juga
"Peningkatan kualitas produk merupakan faktor penting semakin dipercayanya produk buatan Karawang, di pasar global," jelas Edward Otto Kenter, Direktur Senior TMMIN, di IPC Car Terminal, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (8/3/2017).
Proyek ekspor pertama pada 1987, TMMIN mengirim unit Kijang Super atau Kijang generasi ke-3 dalam skala kecil, menuju Brunei Darussalam dan beberapa negara di Asia Pasifik.
Proses ekspor mobil Toyota made in Indonesia terus meningkat, sejak dimulainya proyek IMV (Innovative International Multi-purpose Vehicle) pada 2004. Saat itu, Toyota mengirimkan Kijang Innova dan disusul dengan Fortuner dalam jumlah signifikan ke beberapa negara di Asia Pasifik serta Timur Tengah.
Ekspor kendaraan Toyota semakin berkembang, dengan beragamnya model kendaraan utuh yang dikirim, seperti Toyota Avanza pada 2004, Toyota Rush mulai 2007. Sementara Toyota Town Ace dan Lite Ace mulai 2008, Toyota Vios pada 2013, dan Toyota Yaris serta Agya mulai 2014.
Selain itu, model baru Toyota Sienta juga turut melengkapi varian model yang diekspor sejak debutnya di Pasar Asia, pada 2016 lalu.
Untuk diketahui, selain mengekspor kendaraan secara utuh, pabrikan asal Jepang ini juga mengirim kendaraan secara terurai atau CKD ke beberapa negara di luar negeri, serta komponen kendaraan, alat bantu proses produksi pengepresan dan pengelasan, serta mesin bensin dan ethanol.