Liputan6.com, Jakarta - International Energy Agency (IEA), organisasi independen yang fokus di bidang energi bersih, mengatakan bahwa sampai saat ini sudah ada dua juta mobil listrik mengaspal di jalanan seluruh dunia.
Melansir Asia Nikkei, angka ini tidak terlepas dari pertumbuhan yang memang cukup pesat. Tahun lalu saja, peningkatannya mencapai 60 persen.
Lebih jauh dikatakan, dari jumlah tersebut, Tiongkok jadi negara dengan populasi mobil listrik terbanyak, menggeser Amerika Serikat (AS). Tiongkok menyumbang 32 persen dari populasi mobil listrik, naik dari tahun 2015 sebesar 25 persen.
Advertisement
Baca Juga
Tahun lalu ada 650 ribu mobil listrik baru di Tiongkok, sementara di AS hanya 560 ribu. Peningkatan drastis di Negeri Tirai Bambu ini tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang memberikan subsidi bagi pembeli.
Namun begitu, jika dibandingkan dengan populasi mobil konvensional, negara-negara Eropa masih jadi yang terdepan. Di Norwegia misalnya, populasi mobil listrik sudah mencapai 28,8 persen dari seluruh mobil yang terdaftar.
Sementara di negara berkembang, populasinya masih sangat sedikit, meski mereka adalah basis produksi kendaraan ekspor. Satu contoh adalah India. IEA mengatakan kalau India bahkan punya tingkat kepemilikan kendaraan listrik paling rendah.
Hasil lain, disebutkan kalau di antara semua pabrikan yang ada di dunia, produsen asal Jepang berada di posisi paling depan dalam hal pengembangan mobil listrik.
Diprediksi, planet ini bakal "dihuni" 9 sampai 20 juta mobil listrik pada 2020 nanti. Apalagi nantinya harga mobil listrik bakal lebih murah.