Liputan6.com, Jakarta Kehadiran Viar Q1 sebagai motor elektrik dengan harga terjangkau tentu membuat calon konsumen tergoda dengan biaya operasional yang diklaim lebih rendah daripada motor konvensional.
Drivetrain yang benar-benar berbeda dengan motor konvensional tentu harus dipahami terlebih dahulu oleh calon konsumennya. Perbedaan tersebut mempengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah baterai yang digunakan.
Berbeda dengan motor konvensional, Viar Q1 mengadopsi baterai jenis Lithium-ion maintenance free dengan spesifikasi 60v20AH, dengan estimasi umur 600-800 siklus pengisian, kapasitas maksimumnya adalah 2 kWh, dengan estimasi pengisian penuh 5-7 jam. Charger-nya sendiri memiliki spesifikasi 220 volt dengan frekuensi 50 Hz.
Advertisement
Baca Juga
Mari kita bahas lebih mendalam mengenai baterainya.
Yang pertama adalah jenis baterainya. Penggunaan baterai berjenis Lithium-ion sudah membedakan posisinya dengan penggunaan baterai SLA (Sealed Lead Acid) yang biasa digunakan pada motor konvensional. Dikutip dari batteryuniversity.com, baterai Lithium-ion memiliki bobot yang lebih ringan, dengan kepadatan energi yang lebih baik. Dikatakan baterai berjenis ini memiliki low self-discharge yang lebih rendah, setengahnya dibandingkan baterai NiCd (Nickel Cadmium) dan NiMH (Nickel-Metal Hydride).
Tulisan 60V menandakan baterai tersebut memiliki voltase sebesar 60 Volt, atau sama dengan lima baterai motor konvensional yang dirangkai secara seri. Jika Anda pernah memperhatikan sepeda listrik entry-level, sepeda listrik tersebut merangkai tiga hingga empat baterai SLA. Hal ini untuk mendapatkan angka voltase yang tinggi guna memasok tenaga pada motor elektrik yang digunakan. Mengapa menggunakan rangkaian SLA? Karena harganya jauh lebih murah, tapi bobot bertambah secara signifikan.
20Ah memberikan gambaran Ampere hour atau kemampuan menyediakan energi setiap jamnya. Ampere hour tidak bisa menjadi patokan utama durasi pemakaian maupun jarak tempuh, karena beban yang ditanggung akan bervariasi sesuai dengan penggunaan motor. Namun sebagai gambaran, motor konvensional memiliki Ampere hour yang terbilang kecil, misalkan aki pada baterai skutik pada umumnya tidak melebihi 6AH.
Setiap baterai tentu memiliki masa pakai masing-masing. Dari spesifikasi yang diberikan, baterai ini masa pakainya habis setelah Anda melakukan pengisian 600 hingga 800 kali. Jika Anda melakukan pengisian sekali setiap hari, maka estimasinya akan habis dalam waktu kurang lebih dua tahun.
Jika umur pakainya sudah habis, Anda harus menggantinya dengan baterai yang baru dengan spesifikasi yang dianjurkan oleh pabrikan motor listrik.
2 kWh (kiloWatts hours, atau 2.000 Watt per jam) menunjukkan kapasitas baterai yang dimilikinya. Hal ini seringkali menjadi tolak ukur kWh yang digunakan untuk menempuh jarak tempuh tertentu pada kendaraan listrik.
Viar mengklaim Q1 dapat menempuh jarak hingga 70 km dalam sekali pengisian. Ini menandakan baterai tersebut memberikan jarak tempuh hingga 35 km untuk setiap 1 kWh. Sebagai gambaran, tarif per kWh untuk listrik rumah adalah Rp 1.467,28.
Adapun charger-an dengan spesifikasi 220 volt 50 Hz sudah disesuaikan dengan peruntukkan di Indonesia.