Jangan Sepelekan Hal Ini Agar Perjalanan Mudik Aman dan Nyaman

Banyak alasan bagi masyarakat untuk tetap menggunakan sepeda motor untuk moda transportasi ke kampung halaman saat mudik lebaran.

oleh Arief Aszhari diperbarui 18 Jun 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2017, 20:40 WIB
20160630- Bengkel Motor Mulai Diserbu Calon Pemudik-Jakarta-Yoppy Renato
Seorang montir tengah memperbaiki mesin motor di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (30/6). Jelang mudik Lebaran menjadi rezeki tersendiri untuk pekerja jasa servis motor. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Dengan berbagai alasan, banyak para pemudik yang masih menggunakan sepeda motor untuk moda transportasi. Faktanya, sulit memang untuk melarang pemudik, di samping pemerintah atau pihak swasta yang banyak memberikan fasilitas mudik gratis atau layanan kirim sepeda motor ke kampung halaman.

Menurut Edo Rusyanto, Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), faktanya memang pemudik menggunakan sepeda motor terus meningkat, namun keterlibatan sepeda motor di kecelakaan saat mudik lebaran terus menurun.

"Kecelakaan yang melibatkan sepeda motor saat mudik lebaran menurun, dari tahun lalu 70,8 persen menjadi 67 persen. Banyak yang mempengaruhi, yaitu saat mudik lakukan manajemen perjalanan, jadikan mekanisme perjalanan sebagai kebutuhan," jelas Edo di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Edo menjelaskan, manajemen perjalanan atau manajemen keselamatan jalan mudik terbagi menjadi beberapa tahapan. Pertama, sudah pasti persiapan sebelum melakukan perjalanan jauh untuk mudik lebaran.

"Persiapan ada dari fisik pengendaranya, yaitu harus istirahat minimal tidur delapan jam, itu wajib dilakukan. Kedua, kendaraannya mulai dari ban, rantai, rem, bahan bakar, hingga ke komponen terkecil sekalipun seperti tutup pentil," tegas Edo.

Setelah melakukan persiapan, tahapan yang paling penting selanjutnya adalah di perjalanan. Paling atas atau penting yang harus diperhatikan, kata Edo, adalah ritme istirahat ketika melakukan perjalanan jauh. "Istirahat harus dua jam sekali, dengan asumsi tulang belakang manusia itu menanggung beban lebih berat saat riding, ditambah membawa barang," timpalnya.

Selain itu, dari segi psikologis, manusia tidak akan bisa mengontrol emosinya saat melakukan kegiatan yang monoton (berkendara), jadi sangat penting melakukan pola istirahat yang benar.

"Tips lain, jangan bawa barang berlebihan. Kalau bisa, dikirim saja barangnya. Mending bayar biaya pengiriman sekian ribu, dibanding harus menanggung resiko kecelakaan lebih besar," pungkasnya.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya