25 Persen Pengguna Mobil Pindah Naik Motor, Macet Hilang

TML menyebut kalau saja 25 persen pengendara mobil beralih ke motor, macet bisa hilang.

oleh Rio Apinino diperbarui 23 Jun 2017, 19:28 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2017, 19:28 WIB
Kemacetan lalu lintas mudik lebaran 2016
Kemacetan lalu lintas mudik lebaran 2016

Liputan6.com, Jakarta - Jawaban atas kemacetan parah di kota-kota besar mungkin ternyata sesederhana membuat kebijakan agar lebih banyak orang beralih naik sepeda motor.

Konsultan transportasi dan mobilitas asal Belgia, Transport & Mobility Leuven (TML), pada 2012 lalu pernah melakukan riset tentang ini. Mereka berkesimpulan bahwa sedikit saja terjadi perubahan dalam komposisi lalu lintas, dari mobil ke motor, dapat secara signifikan mengurangi kemacetan.

Disebutkan, kalau 10 persen pengguna mobil beralih pakai motor, maka kemacetan akan berkurang sampai 40 persen. Bahkan kalau 25 persen yang beralih, dikatakan macet bakal hilang sama sekali.

Hal ini berdasarkan asumsi bahwa jumlah ruang yang dibutuhkan untuk satu sepeda motor lebih sedikit ketimbang satu mobil. Ruang untuk satu mobil, tulis riset tersebut, setara dengan tiga motor. Selain itu, motor juga lebih gesit, bisa meliak liuk, tidak seperti mobil.

Manfaat lingkungan juga ada. Sebab asumsinya, motor 250 cc saja emisinya hanya setara dengan 21 persen daripada mobil. Disebutkan bahwa ini membuat emisi menurun satu persen. Sementara kalau macetnya hilang, maka emisi bisa tereduksi sampai lima persen.

Dari seluruh hasil positif yang diperoleh, riset tersebut menyebutkan bahwa keuntungan utama dari peralihan ini adalah semakin kurangnya waktu yang terbuang karena macet. Sebab ketika tidak ada macet, maka uang yang keluar untuk membeli bensin semakin sedikit.

Namun perlu digarisbawahi, ini adalah hasil riset dari studi kasus yang dilakukan di bentangan jalan raya di Belgia. Dengan begitu, mungkin saja kesimpulan mereka tidak berlaku di tempat lain, karena ini semua tergantung dari situasi lalu lintas setempat.

 

 

Simak juga video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya