Sepeda Motor Dilarang Melintas di Ibu Kota Vietnam

Ibu Kota Vietnam, Hanoi, akan bebas dari sepeda motor pada 2030.

oleh Rio Apinino diperbarui 05 Jul 2017, 09:09 WIB
Diterbitkan 05 Jul 2017, 09:09 WIB
Situasi kemacetan dengan kendaraan bermotor di Vietnam. (Breaking News Vietnam)
Situasi kemacetan dengan kendaraan bermotor di Vietnam. (Breaking News Vietnam)

Liputan6.com, Hanoi - Ibu kota Vietnam, Hanoi, akan "bebas" dari sepeda motor pada 2030. Selasa (4/7) kemarin, otoritas terkait menyetujui rencana tersebut, setelah sebelumnya mewacanakan aturan yang sama, tetapi pada tahun yang lebih cepat, 2025.

Melansir Reuters, pihak berwenang pertama kali mempertimbangkan melarang sepeda motor tahun lalu, atas alasan demi lalu lintas dan udara yang lebih baik.

Diprediksi, Hanoi akan punya 6 juta sepeda motor dalam tiga tahun ke depan. Jika hal ini tidak diantisipasi, maka dikhawatirkan jalan-jalan akan jadi "tempat parkir massal".

Di bawah skema ini, pemerintah kota secara bertahap akan membatasi sepeda motor di daerah-daerah tertentu terlebih dulu, lalu kemudian berlaku semakin luas.

Pemerintah kota akan mempersiapkan segala infrastruktur transportasi umum. Termasuk di antaranya pembangunan jaringan kereta api yang mulai berjalan sejak satu dekade sebelum larangan berlaku.

Meski begitu, tetap saja ada kekhawatiran atas aturan ini. Salah satunya adalah aturan ini dianggap tidak akan efektif, mengingat sistem transportasi publik yang masih buruk serta kondisi ekonomi yang memang memungkinkan pembelian sepeda motor terus naik.

Pelarangan sejenis sebetulnya telah diterapkan di Jakarta. Beberapa ruas sudah tidak diperbolehkan lagi dilintasi sepeda motor.

 

Simak Video Berikut Ini:

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya