Liputan6.com, Jakarta - Dewasa ini sudah banyak kendaraan, baik mobil maupun motor, yang mengadopsi fitur idling stop system (ISS). Gagasan utama dari fitur ini adalah mesin akan mati ketika kendaraan berhenti sejenak, misalnya ketika di lampu merah.
Dengan adanya fitur ini, maka konsumsi bahan bakar bisa lebih hemat.
Advertisement
Baca Juga
Namun, di satu sisi, ternyata fitur ini juga cukup menguras aki. Ketika mesin hidup lagi sewaktu tuas gas diinjak, maka saat itu aki bekerja dengan beban cukup berat.
Oleh karena itulah, aki sebagai satu-satunya sumber listrik di kendaraan, harus berbeda ketimbang aki untuk kendaraan tanpa fitur ISS.
"Kalau kendaraan pakai fitur ISS, maka dibutuhkan baterai yang berbeda dari yang biasa. Butuh yang cycle-nya tinggi. Sebab, ia memang kerjanya lebih berat," ujar Syahrudin, Advisor PT Astra Otoparts Tbk, di Shop & Drive yang ada di bilangan Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (13/7/2017).
Menurut Syahrudin, jika kendaraan ber-ISS dipaksakan pakai aki biasa, maka aki bisa cepat mati. Usia pakainya lebih cepat ketimbang yang diklaim. Atau bisa juga menonaktifkan fitur ISS ketika aki yang dipakai adalah aki standar. "Agar awet," sambungnya.
Astra Otoparts sendiri tahun lalu meluncurkan aki khusus mobil ber-ISS. Aki yang dibanderol di kisaran Rp 3 jutaan tersebut memiliki garansi selama 1,5 tahun.
Â
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: