Liputan6.com, Jakarta - Mengikuti ajang reli Dakar, dibutuhkan mobil dengan spesifikasi performa tinggi. Namun, hal tersebut tidak menyurutkan langkah Institut Sepuluh Nopember (ITS), yang berkolaborasi dengan Universitas Budi Luhur (UBL) mengembangkan mobil listrik yang siap terjun di ajang tersebut.
Baca Juga
Dijelaskan Muhammad Nur Yuniarto, Ketua Tim Pengembangan mobil listrik ITS Surabaya, saat ini timnya sudah membuat mock-up 1:16 mobil listrik yang disebut BLITS (BL-ITS).
"Desain motor listrik sudah kita selesaikan dan saat ini kami sedang melakukan proses pabrikasi, baik bodi, sasis, dan komponen-komponen lainnya. Kalau tidak ada masalah, akhir tahun sudah siap dilihat," jelas Nur Yuniarto saat berbincang dengan Liputan6.com, melalui sambungan telepon, Selasa (25/7/2017).
Sementara itu, menurut Yoga Uta Nugraha, Project Leader mobil listrik reli Dakar, dalam pengembangannya memang ada tantangan tersendiri. Terlebih, dengan regulasi yang ketat dari reli Dakar, jadi mobil harus bisa mengikuti beberapa tantangan setiap etape.
"Sekarang sih lagi pengembangan sasis dan juga penggeraknya, seperti motor listrik, controller, dan transmisi. Nanti, saat di reli Dakar tinggal bagaimana mengatur strategi, battery swap atau charging. Tunggu performa saat prototipe jadi," jelas Yoga.
Advertisement
Sementara itu, dilihat dari skala 1:16 yang sudah jadi, mobil listrik ini memiliki bentuk buggy, dengan bodi tertutup, serta kaki-kaki yang cukup kuat, dan suspensi independen khas mobil offroad yang siap melibas berbagai kondisi jalan.
Untuk penggeraknya, motor listrik yang digunakan mampu menghembuskan daya sebesar 100 kW atau setara dengan sekitar 130 Tk.
"Nanti, untuk manajemen balapnya diatur oleh tim Budi Luhur karena kita masuknya melalui Bapak Kasih Hanggoro, yang sudah pernah mengikuti ajang reli Dakar. Kita konsentrasi penuh dengan proses RnD," pungkas Nur.