Liputan6.com, Paris - Bugatti dikenal sebagai produsen mobil hyper, dan bermesin konvensional (berbahan bakar minyak). Tapi identitas itu nampaknya tidak akan berlaku selamanya.
Dikutip dari laman Hybridcars, Senin (24/7/2017) Bugatti, melalui sang CEO Wolfgang Dürheimer, mengatakan bahwa salah satu hypercar mereka, Chiron, akan mengadopsi teknologi hybrid. Selain agar semakin ramah lingkungan, harapannya juga agar mobil itu bisa lebih cepat.
Advertisement
Baca Juga
"Elektrifikasi akan terjadi," ujarnya kepada Autocar UK.
Untuk diketahui Chiron yang eksis saat ini menggunakan mesin quad-turbo 8,0 liter W16 bertenaga 1.479 Tk. Mobil bertenaga raksasa ini adalah "evolusi" dari Veyron, hypercar Bugatti lain, yang mesinnya mengeluarkan tenaga 987 Tk.
Dürheimer mengatakan bahwa untuk saat ini Chiron dengan powertrain ganda itu memang belum dibuat, dan tidak akan dibuat dalam waktu dekat. "Tapi bagaimana kemajuan baterai dan motor elektrik --sebagaimana regulasinya -- membuat mobil berikutnya nampaknya akan dialiri listrik," tambahnya.
Lebih jauh dari hybrid, yang bagaimanapun masih mengandalkan mesin konvensional, Dürheimer mengatakan bahwa selain itu ada juga kemungkinan mobil akan mengadopsi teknologi full ellektrik.
Sebelum Chiron, elektrik sendiri sebetulnya telah diadopsi hypercar lain. Beberapa model yang menerapkannya adalah McLaren P1, Ferrari LaFerrari, dan Porsche 918 Spyder.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: