Prediksi Sulit Mitsubishi Xpander Rusak Pasar Mobkas, Kenapa?

Lalu, apakah kehadiran mobil berbanderol Rp 189.050.00 sampai Rp 245.350.000 ini bakal mempengaruhi pasar mobil bekas di Tanah Air?

oleh Arief Aszhari diperbarui 25 Agu 2017, 11:12 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 11:12 WIB
Mitsubishi Xpander
Mitsubishi Xpander, bintang baru LMPV Indonesia (Foto: Rio/Liputan6).

Liputan6.com, Jakarta - Kendaraan low multi purpose vehicle (LMPV) baru Mitsubishi, Xpander, langsung menjelma menjadi senjata baru pabrikan asal Jepang tersebut di pasar otomotif Tanah Air. Bagaimana tidak, selama 11 hari pameran otomotif di BSD, Tangerang, mobil ini sudah mendapatkan SPK sebanyak 5.200-an unit.

Lalu, apakah kehadiran mobil berbanderol Rp 189.050.00 sampai Rp 245.350.000 ini bakal mempengaruhi pasar mobil bekas di Tanah Air?

Dijelaskan Edward Kilian Suwignjo, Chief Marketing Officer OLX Indonesia, sulit untuk memprediksi apakah Mitsubishi Xpander bakal mempengaruhi mobil bekas. Pasalnya, dari segi bisnis Mitsubishi sudah sangat lama tidak mengeluarkan MPV di Indonesia.

"Terakhir keluar Mitsubishi Kuda, setelah itu berhenti cukup lama. Karena sudah lama kosong, jadi susah untuk diprediksi kehadiran mobil ini," ujar Edward saat berbincang dengan Liputan6.com, di SCBD, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Lanjut pria yang akrab disapa Kiki ini, jika Toyota atau Daihatsu yang mengeluarkan model baru, kemungkinan besar lebih mudah untuk diprediksi.

"Selain itu, kapasitas produksi bagaimana, lalu kita juga belum studi kepada pemilik Toyota atau Daihatsu, rela tidak pindah ke Mitsubishi. Pengaruh merek penting, harga jual kembali juga, layanan servis. Kalau bukan Mitsubishi sepertinya lebih mudah," ujarnya.

Selain itu, Mitsubishi Xpander ini memang belum tersedia unitnya, jadi jarang sekali bagi konsumen yang rela menjual mobil lama untuk mobil baru yang belum tersedia.

"Jarang, konsumen jual mobil lama, tapi mobil baru belum kelihatan. Biasanya, mobil baru datang baru jual mobil lama," pungkasnya.

Faktor Perusak Mobil Bekas

20160610-Bulan Ramadan Tahun Ini, Penjualan Mobil Bekas Alami Penurunan
Aktivitas tempat penjualan mobil bekas di kawasan WTC Mangga Dua, Jakarta, Jumat (10/6). Sedangkan harga mobil bekas mengalami penurunan di bulan Ramadan tahun ini. (Liputan6.com/Angga yuniar)

Pasar mobil bekas di Indonesia memang tidak selalu mengalami penjualan yang moncer dan kadang lesu layaknya penjualan mobil baru. Bahkan, beberapa faktor turut mempengaruhi penjualan mobil bekas, tidak hanya secara kuantitas, tapi juga secara harga.

Dijelaskan Edward Kilian Suwignjo, Chief Marketing Officer OLX Indonesia, ada tiga faktor yang mempengaruhi penjualan mobil bekas, khususnya dari pasar mobil bekas online.

"Kalau dari studi kita, untuk faktor pertama, yaitu model baru. Banyak atau sedikit pasti ada pengaruhnya, apalagi mobil dengan dengan volume besar seperti MPV, dan juga yang harganya bagus," tutur Edward saat berbincang dengan wartawan di daerah Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Lanjut pria yang akrab disapa Kiki ini, selain model baru, faktor yang bisa membuat pasar mobil bekas terjun besar adalah program diskon untuk mobil baru. Jika mobil baru mendapatkan diskon, ada sebagian konsumen yang lebih memilih meminang mobil baru.

"Kalau diskon mobil baru bisa mempengaruhi dua hal, yaitu kuantitas dan harga. Contoh, jika diskon mobil baru Rp 40 sampai Rp 50 juta, harga mobil bekas minimal juga terkoreksi dengan harga yang sama," ujarnya.

Selain kedua faktor tersebut, promo khusus lembaga pembiayaan juga bisa mempengaruhi penjualan mobil bekas. Jika leasing memberikan diskon atau DP murah, maka kemungkinan besar akan menstimulasi konsumen untuk membeli mobil baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya