Penjualan Toyota Sienta Merosot Tajam, Apa Sebabnya?

Penjualan Sienta pada November 2017 hanya mencapai 25 unit, angka ini menurun 98 persen dari Oktober 2017 yang tembus 1.485 unit.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 15 Des 2017, 07:11 WIB
Diterbitkan 15 Des 2017, 07:11 WIB
Toyota Sienta Limited Edition
Toyota Sienta Limited Edition hadir di GIIAS 2017 dengan jumlah 30 unit. (Herdi Muhardi)

Liputan6.com, Jakarta - Toyota menjadi brand paling laris selama Januari-November 2017. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) selama 11 bulan di tahun ini, wholesales (penjualan pabrik ke dealer) Toyota mencapai 347.626 unit.

Hal ini juga terjadi pada penjualan di November 2017, di mana kontribusinya mencapai 26.755 unit.

Bahkan di bulan tersebut beberapa mobil keluarga Toyota dengan kapasitas tujuh penumpang masuk dalam tiga besar penjualan mobil di November 2017, seperti Avanza sebanyak 10.070 unit, Kijang Innova 6.079 unit dan Calya 5.493 unit.

Namun dari mobil keluarga dengan kapasitas tujuh penumpang, ada model Toyota yang jumlahnya justru merosot tajam, yaitu Sienta.

Dari data yang ada, penjualan Sienta pada November 2017 hanya mencapai 25 unit, angka ini menurun 98 persen dari Oktober 2017 yang tembus 1.485 unit.

Menanggapi hal tersebut, Executive General Manager PT Toyota Astra Motor, Fransiscus Soerjopranoto angkat bicara. Dia menampik, jika penurunan Toyota Sienta karena tidak laku atau terdapat masalah.

“Itu sebenarnya hanya penyesuaian demand dan suplai saja. Karena kemarin (di GIIAS 2017) kami baru saja kasih improvement,” ucapnya Soerjo kepada Liputan6.com, Kamis (14/12/2017).

Ia juga menyatakan, bahwa penurunan pasokan ke dealer ini merupakan bagian strategi agar konsumen di tahun depan, akan mendapatkan VIN Code 2018.

“Jadi kami slow dulu, nanti kami naikin lagi secara perlahan. Kami pingin dealer lebih sehat saja dalam VIN Code,” tuturnya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya