Hindari Kecelakaan Akibat Tanjakan, Ini Teknik Berkendaranya

Berkendara di jalan menanjak atau menurun selalu menjadi momok yang menakutkan. Berikut, teknik berkendara di jalur tersebut.

oleh Arief Aszhari diperbarui 11 Feb 2018, 06:09 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2018, 06:09 WIB
Kecelakaan di Tanjakan Emen
Kecelakaan di Tanjakan Emen, Sabtu (10/2/2018). (Liputan6.com/Ari Rizal)

Liputan6.com, Jakarta - Kecelakaan maut terjadi di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat. Kejadian nahas ini terjadi pada pukul 17.00 WIB, Sabtu (10/2/2018), dan hingga saat ini sudah 26 korban meninggal dunia.

Kondisi jalan yang menanjak atau menurun memang menjadi momok menakutkan bagi pengendara. Terlebih, jika kondisi jalan ditambah dengan macet atau padat, pasti akan menjadi situasi yang sangat menyebalkan.

Belum lagi, ditambah dengan berbagai halangan, seperti mobil yang melawan arah dan menunggu mobil di depan kita berjalan. Jika belum terbiasa, dipastikan pengemudi bakal berkeringat dan panik.

Nah, bagi pengemudi yang memiliki masalah tersebut, berikut tips berkendara di jalan menanjak, seperti disitat dari laman resmi NTMC Polri, ditulis Sabtu (10/2/2018):

1. Mengemudikan mobil dengan menggunakan persneling dua dan tiga sesuai dengan kecepatan, serta tingginya tanjakan yang akan ditempuh.

2. Jika diharuskan untuk berhenti, maka ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk berhenti di tanjakan, yaitu gunakan rem tangan, rem kaki, serta 1/2 kopling atau kombinasi antara gas serta kopling.

Selanjutnya

Kecelakaan di Tanjakan Emen
Kecelakaan di Tanjakan Emen, Sabtu (10/2/2018). (Twitter @vpamanukan_)

3. Teknik rem tangan. Teknik ini merupakan teknik yang aman saat berhenti di tanjakan yang relatif tinggi serta dalam waktu yang lama. Caranya, injak pedal rem kaki serta pedal kopling untuk menghentikan laju mobil, selanjutnya mengamankan keadaan mobil dengan mengangkat tuas rem tangan serta memindahkan persneling ke gigi netral.

Jika ingin berjalan kembali, pindahkan persneling ke gigi satu, tekan pedal gas, lepas kopling hingga mobil terasa sedikit bergetar, lalu lepas rem tangan perlahan.

Ketika sudah berjalan, bantu dengan cara menginjak gas lebih dalam dan mobil akan melaju perlahan tanpa mundur sedikit pun. Bila mobil masih mundur, itu berarti kopling kurang diangkat atau kurang lepas serta pedal gas kurang diinjak.

Selanjutnya

Kecelakaan di Tanjakan Emen
Kecelakaan di Tanjakan Emen, Sabtu (10/2/2018). (BPBD Jabar)

4. Teknik rem kaki. Menginjak pedal kopling serta pedal rem kaki untuk menghentikan laju mobil. Selanjutnya, lepas pedal kopling sedikit hingga mobil bergetar, lalu lepaskan rem kaki secara perlahan lalu setelah mobil mulai berjalan sedikit, bantu dengan menginjak gas. Teknik ini bagus untuk tanjakan yang tidak terlalu tinggi serta untuk berhenti sebentar.

5. Teknik 1/2 kopling atau kombinasi gas dan kopling. Umumnya, teknik ini digunakan untuk berhenti dalam waktu singkat serta di tanjakan yang kurang tinggi. Caranya, menghentikan laju kendaraan dengan menginjak pedal kopling, serta menahan pedal gas sampai mobil keadaan berhenti.

Bila ingin melanjutkan perjalanan, maka lepas angkat kopling perlahan, selanjutnya dibantu dengan menginjak pedal gas. Teknik ini memang boros bahan bakar, serta cepat merusak kampas kopling, namun tidak ada salahnya jika ingin digunakan.

Dalam kombinasi antara kopling serta gas, harus diatur atau disesuaikan antara kedalaman gas serta kopling. Semakin dalam gas, maka injakan kopling akan semakin dalam.

Jika mesin terdengar meraung keras berarti kombinasinya belum imbang, dan hal ini dapat diatasi dengan cara mengurangi penekanan kopling, atau mengurangi penekanan pada gas, serta menambah tekanan pada kopling.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya