Liputan6.com, Yogyakarta - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyatakan SPK untuk Small MPV anyarnya, Mitsubishi Xpander, sudah mencapai 55 ribu unit hingga Februari 2018. Varian yang paling diminati oleh calon konsumen ternyata masih belum ada perubahan dibanding tahun lalu.
Director of Sales and Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, Osamu Iwaba meengatakan varian Ultimate masih menjadi favorit.
"60 persen penjualan untuk Ultimate. Secara bertahap tren itu memang bisa berubah," kata Iwaba di Yogyakarta, di sela Xpander Media Touring, Rabu (7/3/2018).
Advertisement
Baca Juga
Senada dengan Iwaba, Budi Dermawan selaku Head of Sales & Marketing Region 1 Dept. PT MMKSI mengatakan secara persentase memang Ultimate masih menjadi dominan dibanding varian Sport ataupun Exceed.
"Varian secara keseluruhan dari 55 ribu unit itu dilihat dari persentase memang masih Ultimate. Tapi lihat tren di akhir bulan 2018 ini, beberapa tipe mengalami kenaikan, seperti Exceed varian permintaannya mulai meningkat," ujar Budi.
Sementara itu, ia juga menjelaskan dari 55 ribu SPK, sejauh ini sudah ada 27 ribu pemenuhannya. Berikut varian Xpander: Ultimate A/T, Sport A/T, Exceed A/T, Exceed M/T, GLS M/T, dan GLX M/T.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kasus Idle Up Mitsubishi Xpander Pengaruhi Performa Mesin?
Belakangan ini pengguna Mitsubishi Xpander mengeluh lantaran mengalami idle up di mana putaran mesin atau rpm bisa tiba-tiba meninggi padahal pedal gas tak diinjak dan mobil dalam posisi diam.
Menanggapi hal itu, pereli Rifat Sungkar sekaligus brand ambassador Mitsubishi menilai kasus idle up sama sekali tidak berpengaruh pada performa mesin.
"100 persen gak ada masalah sama fungsi masing-masing parts yang ada di mobil ini. Idle up itu juga gak sering terjadi. Cuma ada aja orang yang merasakan hal itu terjadi," kata Rifat di Xpander Media Touring, Yogyakarta, Rabu (7/3/2018).
BACA JUGA
Hal ini terjadi diduga karena kalibrasi mesin dan AC yang tidak sinkron.
"Jadi sebetulnya dalam mobil ada temperatur AC yang diperintahkan sedingin mungkin, kadang kalau cuaca panas, mobil akan mempertahankan perintah dari temperatur AC yang diinginkan," katanya.
"Kadang-kadang kalibrasi antara mesin dan AC yang tidak sinkron. Tapi ini hanya sepersekian detik saja. Tidak ada masalah," lanjut dia.
Kalibrasi antara mesin dan kompresor AC akan lebih mementingkan temperatur AC. Atas hal ini, Mitsubishi akan update software.
"Itu juga untuk orang-orang yang merasa," ujarnya.
Advertisement