Waktu yang Tepat Ganti Oli Transmisi Mobil Matik

Ada baiknya pemilik mobil matik rajin mengganti oli transmisi sesuai yang dianjurkan pabrikan atau seperti tertera di buku manual.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 21 Mar 2018, 15:10 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2018, 15:10 WIB
Top 3 Otomotif: Transmisi Matik dan Pembalap Asia di F1
Program mingguan Otopedia yang membahas seputar huruf di tuas transmisi mobil matik sukses menarik perhatian

Liputan6.com, Jakarta Ada baiknya pemilik mobil matik rajin mengganti oli transmisi sesuai yang dianjurkan pabrikan atau seperti tertera di buku manual. Sebab, oli transmisi bisa jadi "darah" bagi mobil matik.

Supervisor - Business area Sales Department - Retail Division, PT Astra Otoparts Chinto Adiputera menyatakan, setiap pabrikan memiliki standar untuk penggantian oli transmisi mulai dari 40 ribu sampai 60 ribu kilometer.

“Tapi kami menyarankan mengganti oli transmisi lebih cepat dari standar authorize. Karena standar authorize ditetapkan saat kondisi ideal. Ideal itu maksudnya jalan mulus, tidak macet dan tidak panas,” kata Chinto saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

Namun, hal itu berbeda dengan fakta di jalan raya. Pasalnya, saat ini kondisi jalanan macet sehingga mesin tetap bergerak. Itu kondisi tidak ideal, baik itu untuk mobil matik atau transmisi manual.

“Ketika macet mesin tetap bekerja, maka pergerakan gigi ada sirkulasi pada oli transmisi di sana. Jadi, kita menyarankan agar lebih cepat melakukan penggantian dari standar umum,” ungkapnya.

Untuk itu dia manyarankan, pemilik mobil matik mengganti oli transmisi lebih cepat yaitu 20 ribu kilometer, dan melakukan perawatan agar lebih maksimal dengan cara menguras oli transmisi setiap 40 ribu kilometer.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Mobkas Avanza-Xenia Manual Lebih Mahal dari Matik

Harga mobil sejuta umat, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia di pasar mobil bekas (mobkas) tengah turun drastis. Hal tersebut, karena hadirnya dua pendatang baru yang cukup menjanjikan, Wuling Confero dan Mitsubishi Xpander.

Maskipun permintaannya tetap tinggi, harga duet maut Avanza-Xenia di pasar mobkas turun sekitar 20-30 persen. Jika sebelumnya, untuk Toyota Avanza 2012 masih dijual sekitar Rp 150 jutaan, kini hanya Rp 100 jutaan saja.

"Gini, tapi (tetap) paling laku, jika dibandingkan dengan matik dan manual, yang manual lebih mahal," jelas Herjanto Kosasih, Senior Marketing Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (8/3/2018).

Pria ramah ini mencontohkan, harga Toyota Avanza 2013 transmisi manual masih bisa Rp 125 juta. Tapi, untuk transmisi matik beda sekitar Rp 25 jutaan atau hanya bisa terjual Rp 100 jutaan.

"Karena, pembeli di daerah tidak mau versi otomatis. Kan dibelinya sama orang daerah," tegasnya.

Untuk penjualan mobkas Avanza-Xenia memang sudah lama menyasar konsumen daerah. Namun, sebelum ada Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero, perbedaan harga antara transmisi manual dan otomatis hanya sekitar Rp 10 jutaan. "Sekarang, sudah lebih dari Rp 20 jutaan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya