Awas! Mengemudi dengan Penumpang Rawan Kecelakaan

Sekitar satu dari tujuh pengendara mengalami kecelakaan atau nyaris karena gangguan dari penumpang di belakang.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Jun 2011, 15:56 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2011, 15:56 WIB
110616etabrakan.jpg
Liputan6.com, London: Pengemudi yang berpenumpang ternyata rawan mengalami kecelakaan di jalan. Sekitar satu dari tujuh pengendara mengalami kecelakaan atau nyaris karena gangguan dari penumpang di belakang.

Sebuah penelitian juga mengungkapkan komentar dari kursi belakang merupakan penjahat terburuk, tetapi kaum perempuan sering mengungkapkan kemarahannya saat mereka dikritik ketika mengemudi.

Kebanyakan pengemudi menyatakan, dari kedua jenis kelamin, mereka menahan kemarahan dari komentar kursi belakang. Namun studi menunjukkan bahwa pria lah yang paling mungkin mengalihkan pandangan mereka dari jalan untuk berbicara dengan penumpang (47 persen) dibandingkan dengan perempuan (38 persen).

Survei lebih dari 1.000 pengendara menemukan 60 persen lebih mungkin mengalami kecelakaan serius jika mengemudi dengan penumpang. Dan pengendara muda setengahnya paling terganggu dengan mengalihkan pandangan mereka dari jalan sewaktu mengemudi untuk berbicara dengan penumpang.

Studi ini ditugaskan oleh asuransi mobil dan mengungkapkan bahwa 14 persen pengendara telah mengalami kecelakaan atau nyaris karena terganggu oleh pengemudi di kursi belakang. Pasalnya lebih dari separuh pengendara (51 persen) marah di belakang kemudi, sementara 40 persen dilaporkan dibuat cemas.

Hampir sepertiga dari mereka yang disurvei (31 persen) mengatakan bahwa mereka lebih suka mengemudi sendiri dibandingkan dengan penumpang, karena gangguan dari belakang kursi pengemudi yang ditimbulkan, sementara seperempat (25 persen) berpikir bahwa mereka lebih mungkin terlibat dalam kecelakaan ketika mengemudi dengan penumpang.

Pengendara muda adalah yang paling kesal ketika penumpang mengomentari cara mengemudi mereka, dengan hampir dua pertiga (64 persen) marah di belakang kemudi dan satu dari tujuh (14 persen) menahan amarah.

Meskipun ancaman gangguan, yang mengejutkan 92 persen dari pengendara mengaku ingin menjadi sopir di kursi belakang mereka ketika orang lain berada di kemudi.

Mike Pickard, kepala risiko dari asuransi mobil esure, mengatakan risiko yang ditimbulkan gangguan penumpang saat mengemuditidak boleh diremehkan. "Penumpang harus menghormati pengemudi dan menghargai bahwa pengendara sudah menghadapi banyak gangguan saat di belakang kemudi. Dan harus mencoba untuk tidak menambahnya," jelasnya.

Berikut beberapa gangguan dalam mengemudi

   1. Penumpang sebanyak 31 persen
   2. Mengganti musik 27 persen
   3. Makan dan minum 20 persen
   4. Pengemudi di belakang kemudi 51 persen.

(DailyMail/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya