4 Penyebab Mesin Motor Cepat Panas

Salah satu faktor yang menyebabkan mesin cepat panas adalah pengaturan karborator yang kurang tepat.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Mar 2018, 18:04 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2018, 18:04 WIB
20160630- Bengkel Motor Mulai Diserbu Calon Pemudik-Jakarta-Yoppy Renato
Seorang montir tengah memperbaiki mesin motor di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (30/6). Jelang mudik Lebaran menjadi rezeki tersendiri untuk pekerja jasa servis motor. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Menggunakan sepeda motor memang lebih cepat dibanding menggunakan mobil untuk menempuh kemacetan. Namun, jika kemacetan yang sangat parah melanda, menggunakan sepeda motor pun ada masalah tersendiri.

Waktu tempuh pun menjadi lebih lama, dan tak jarang membuat mesin jadi cepat panas. Lalu menjadi pertanyaan, kenapa mesin sepeda motor menjadi cepat panas?

Isu yang beredar bahwa penggunaan bahan bakar yang tidak sesuai standarnya bisa berefek pada hal tersebut.

Namun di luar hal yang masih berada di ranah abu-abu itu, ada empat hal lain yang juga bisa menjadi perhatian.

"Mesin cepat panas, setting-an bahan bakarnya mungkin terlalu irit," kata Zahid, Service Education Yamaha.

Logikanya, ini mungkin terjadi pada sepeda motor yang masih menggunakan karburator. Pasalnya, banyak tutorial yang menjabarkan cara membuat sepeda motor jadi irit bahan bakar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Salah satu caranya adalah dengan memutar sekrup setelan stationer (udara) sedekat mungkin ke arah "brebet" alias sampai mau mati.

Memang, setelan ini bisa membuat irit. Namun penyetelan tersebut cenderung hanya cocok ketika mesin dalam kondisi dingin. Ketika sudah panas, setelan stationer justru bisa jadi tinggi.

Di luar setting-an ini, faktor lainnya bisa jadi adalah telat ganti oli sehingga sudah terlalu kotor dan menghambat kerja mesin. Lalu faktor lainnya adalah memang suhu sedang terlalu panas, dan sistem pendinginan yang sudah kurang terawat.

Soal setelan irit, ia menganjurkan agar pengguna tetap mengacu pada setelan bawaan pabrik. Apalagi jika motor tersebut adalah injeksi yang sudah mengandalkan sensor-sensor.

"Irit kan sudah ada setelannya ya. Tapi ada yang menyetel agar mesin jadi seirit-iritnya, itu malah enggak bagus. Tapi kan kalau motor yang canggih sudah ada sensor-sensor, kebutuhan bahan bakar, dan lain sebagainya, jadi setelan pabriknya sudah presisi," kata dia.

 

Sumber : Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya