Baterai Motor Listrik UNS-Pertamina Bisa Dipakai Gesits, Asal...

Baterai motor listrik murah garapan Universitas Sebelas Maret (UNS) dan PT Pertamina (Persero) memang masih dalam tahap riset.

oleh Arief Aszhari diperbarui 20 Jul 2018, 12:37 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2018, 12:37 WIB
GESITS
GESITS

Liputan6.com, Jakarta - Baterai motor listrik murah garapan Universitas Sebelas Maret (UNS) dan PT Pertamina (Persero) memang masih dalam tahap riset. Namun, battery pack yang disebut Lithium Ion Battery (LIB) siap diproduksi massal dan dijual ke konsumen dalam waktu dekat.

Dengan baterai yang mampu menempuh jarak 80 sampai 100 km hanya dengan isi ulang setara Rp 5.000, sudah sangat cocok digunakan untuk calon motor listrik karya anak bangsa, Gesits.

Namun, saat diluncurkan nanti, motor hasil kolaborasi Institut Sepuluh Nopember (ITS) dengan PT Gesits Technologies Indo (GTI) ini masih bakal menggunakan baterai impor dari Korea Selatan dan Cina.

Dijelaskan Harun Sjech, Direktur Utama PT GTI, pihaknya siap untuk menggunakan baterai motor listrik bikinin anak bangsa ini jika memang sudah diproduksi massal.

"Saat ini masalahnya masih riset generasi kedua, jadi butuh waktu. Jika sudah diproduksi massal, kita siap gunakan baterai motor listrik dari UNS-Pertamina ini," jelas Harun saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (20/7/2018).

 

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Sementara itu, menurut Ketua Pusat Unggulan Iptek Sistem dan Kontrol Otomotif (PUI SKO) ITS, Muhammad Nur Yuniarto, untuk dunia industri memang ada banyak pertimbangan. Sedangkan untuk riset teknologi, memang tidak terlalu banyak pertimbangan seperti jika sudah masuk industri.

"Tim peneliti dalam negeri memang terlambat mulainya (riset baterai kendaraan listik). Kita masih menguji baterai di kendaraan listrik kita, kita tes di lapangan juga," tegasnya.

Meskipun begitu, strategi untuk baterai UNS-Pertamina ini memang sudah tepat. Jadi, jika baterai ini memang sudah siap dan terbukti tidak ada masalah, dan memiliki harga yang kompetitif mau tidak mau industri dalam negeri pasti menggunakan baterai ini.

"Dalam industri itu pertimbangannya simple, mana yang lebih menguntungkan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya