Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah makin lemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Jumat (20/7) menembus Rp 14.500, tepatnya pada Rp 14.520 per dollar AS.
Terkait menguatnya dolar, ternyata hal tersebut tak mempengaruhi harga mobil BMW di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Jodie O'tania selaku Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia mengatakan, harga BMW mengacu pada mata uang Euro.
"Tidak ada kenaikan, tidak ada pengaruh. Kita berpengaruhnya ke Euro karena dari Jerman," kata Jodie saat ditemui Liputan6.com, beberapa waktu lalu di Sunter.
Selanjutnya
Penyesuaian harga, menurutnya, memang selalu ada setiap tahun. Namun hal tersebut bukanlah karena kenaikan dolar Amerika.
Ia mengatakan, komponen kendaraan BMW yang dirakit lokal di Sunter juga tak seluruhnya datang dari Jerman, tapi juga ada komponen yang didatangkan dari pabrik BMW di Spartanburg, Amerika Serikat.
"Walaupun ada komponen yang dikirim dari AS, sistemnya kita pakai Jerman sehingga pembeliannya pakai Euro. Sehingga tak ada kenaikan. Base kita adalah Euro," ujarnya.
Advertisement