Mitsubishi Harus Belajar dari Suzuki, Soal Apa?

Tak ada yang salah bila sebuah merek belajar dari merek yang lain. Termasuk bila Mitsubishi mencermati apa yang dilakukan Suzuki.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2018, 07:10 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2018, 07:10 WIB
All new Suzuki Jimny
Sejumlah pengunjung terus mendatangi Suzuki Jimny untuk melihat lebih detail mobil tersebut. (Herdi Muhardi)

Liputan6.com, Jakarta Tak ada yang salah bila sebuah merek belajar dari merek yang lain. Termasuk bila Mitsubishi mencermati apa yang dilakukan Suzuki.

Seperti Tak semua kendaraan pabrikan Jepang mendapatkan respon positif di negara asalnya. Seperti Mitsubishi Pajero (Montero) yang kini sedang berjuang mendapatkan konsumen di Jepang, atau mungkin juga secara global.

Melansir Indianautosblog, penjualan Mitsubishi Pajero tak terlalu membahagiakan. Sementara, brand lain, Suzuki dengan produk teranyarnya Jimny 2018 mencetak penjualan yang luar biasa.

Konsumen Suzuki Jimny harus rela inden selama setahun. Media di Jepang pun mengatakan, Mitsubishi perlu belajar satu atau dua hal dari Jimny.

Suzuki sendiri baru meluncurkan Jimny 2018 pada awal Juli dengan target penjualan tahunan 16.200 unit (gabungan versi standar dan Sierra). Hingga saat ini, pemesanan Jimny telah melampaui target.

Di sisi lain, Mitsubishi Pajero bahkan tak bisa menginjak angka ke tiga. Bulan lalu, Pajero hanya mampu mencetak penjualan 43 unit.

Sementara dalam upaya penjualan, Pajero menelan biaya lebih dari dua kali lipat dari Suzuki Jimny. Tak seperti model Suzuki, model ini masuk ke dalam level konsumen yang terbatas.

Selain itu, Pajero bukanlah satu-satunya model range di segmen ini. Masih ada Toyota Land Cruiser Prado, yang juga berebut konsumen dengan Pajero. Pajero generasi ke-4 akan menginjak usia ke 12 bulan depan.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Selanjutnya

"Seperti Jimny baru, cara untuk memulihkan popularitas adalah kembali ke ide model asli. Pajero pertama 3-pintu memiliki popularitas yang tinggi, karena sederhana dan fungsional, mirip dengan Jimny baru. Merunut dari awal, Pajero telah mengubah konsepnya menjadi ambigu pada setiap generasi. Pada awalnya, banyak orang menyatakan keinginan untuk merasakan sensasi menyenangkan dan kerennya dari 4WD, tetapi secara bertahap Pajero menunjukkan kelasnya yang semakin tinggi sehingga menyebabkannya menjadi tak seperti dulu. Apa yang dibutuhkan Pajero di masa depan juga untuk mendapatkan kembali kepraktian penggunaan bagi para profesional. Staff perencanaan produk Pajeroharus mempelajari dengan baik mengapa Jimny baru masih mendapatkan popularitasnya," begitu saran yang tertulis dalam BestCarWeb Jepang.

Tentu, Mitsubishi Montero yang jadul perlu diubah secara penuh. Dengan bergabung bersama Aliansi Renault-Nissan, harapannya Mitsubishi bisa lebih kuat dari sebelumnya.

Sumber: Otosia.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya