Liputan6.com, Jakarta - Dua musim terakhir MotoGP memang bukan milik Yamaha. Pabrikan yang diperkuat pembalap Maverick Vinales dan Valentino Rossi ini belum mampu mencatatkan kemenangan. Tercatat, sudah 22 balapan MotoGP sejak 2017 mereka lalui tanpa kemenangan.
Hasil tersebut, tentunya mengulangi hasil minus Movistar Yamaha 20 tahun lalu pada 1997-98, Yamaha paceklik kemenangan dalam 22 seri.
Melansir Crash, ditulis Sabtu (15/9/2018), salah satu pembalap legendaris Valentino Rossi mengakui tidak mengetahui penyebab paceklik kemenangan dua musim terakhir. Pembalap bernomor 46 ini juga bingung timnya tidak bisa bersaing dengan dua pabrikan rival, yaitu Honda dan Ducati.
Advertisement
Baca Juga
"Saya bukan teknisi, saya tidak tahu. Mungkin juga mesinnya bermasalah," kata rider MotoGP asal Italia tersebut.
Namun yang pasti, Rossi memahami masalah besar yang dimiliki Yamaha. Menurutnya, pabrikan asal Jepang itu kurang memiliki daya cengkeram yang hebat di aspal.
"Saya hanya tahu, kalau kita kehilangan cengkeraman. Elektronik tidak membantu motor. Kehilangan cengkeraman membuat kita sangat sulit melaju lebih cepat," ujar Rossi.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Selanjutnya
Masalah ini juga yang membuat Rossi kehilangan banyak waktu saat balapan. Eks pembalap Honda dan Ducati itu berharap Yamaha segera merespons keluhannya.
"Saya tidak pernah absen di tikungan dalam 100 lap saat tes. Bahkan di hari Jumat (sesi latihan bebas MotoGP San Marino)," ucapnya.
"Namun, saat balapan, saya ketinggalan satu lap, mungkin dua atau tiga tikungan (yang membuat Rossi lambat). Itu artinya, ada sesuatu yang salah pada motor," kata Rossi menambahkan.
Â
Advertisement