Toyota Pertahankan Target Meski Penjualan Turun, Ini Alasannya

Penjualan dari pabrik ke dealer (wholesale sales) PT Toyota Astra Motor pada Januari-September 2018 turun dibanding periode yang sama tahun lalu.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 16 Okt 2018, 12:32 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2018, 12:32 WIB
Toyota Avanza Limited
Toyota Avanza Limited dijual hanya 150 unit di GIIAS 2017. (Herdi Muhardi)

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan dari pabrik ke dealer (wholesale sales) PT Toyota Astra Motor pada Januari-September 2018 tembus 257.400 unit. Angka tersebut turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 288.850 unit.

Menurut Executive General Manager PT TAM Fransiscus Soerjopranoto, ada beberapa faktor penyebab turunnya penjualan Toyota. Salah satunya kompetitor yang menghadirkan produk baru, sehingga memberikan pilihan bagi konsumen.

"Jadi, menurut saya customer lebih mempertimbangkan banyak hal. Ada yang suka dengan desain baru dan ada orang yang suka dengan harga murah. Itu juga menyebabkan market share kami (Toyota) turun," jelas Soerjo kepada Liputan6.com, Selasa (16/10/2018).

Kata Soerjo, penjualan Toyota sejak Januari hingga per 15 Oktober 2018 turun antara 4-5 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.

Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

 

Meski turun, Soerjo menyatakan Toyota belum akan menurunkan atau merevisi target penjualan tahun ini yang sebelumnya ditetapkan sebesar 350 ribu unit.

Soerjo beralasan, target Toyota yang ditetapkan di 2018 lebih kecil daripada penjualan tahun lalu. "Karena kami pesimistis waktu kemarin," tuturnya.

Adapun lima mobil paling laris Toyota hingga saat ini masih ditempati Avanza, Rush, Kijang Innova, Calya hingga Agya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya