Liputan6.com, Jakarta Ban yang dijual di Indonesia kebanyakan adalah ban untuk mobil konvensional. Jika ban tersebut dipasangkan pada mobil listrik, maka ban tersebut dijamin cepat botak.
Menurut Goodyear, ban reguler lebih mudah terkikis sekitar 30%. Mengapa demikian? Sebab, mayoritas mobil listrik punya torsi besar sejak awal dipacu atau berakselerasi. Sangat berpengaruh pada tingkat keausan permukaan ban.
Advertisement
Baca Juga
Namun saat ini, mereka punya racikan sesuai kebutuhan mobil listrik. Misalnya ban Goodyear EfficientGrip Performance Electric Drive Technology. Jenis ini tengah ditawarkan kepada produsen mobil global. Khususnya pabrikan yang memiliki konsep dan platform bisnis sama, terkait elektrifikasi mobilitas pada tahun ini.
Ada racikan sendiri untuk menghadapi tantangan itu. Alur ban yang lebih tipis (sempit) memungkinkan kontak yang lebih besar pada permukaan jalan, dibanding alur ban radial tradisional. Dengan lebih banyak kontak, artinya ban dapat mengatasi tingkat torsi yang tinggi. Namun tetap mempertahankan daya cengkeram dalam kondisi basah. Desain telapak juga mencegah gelombang suara memasuki lekukannya. Jadi mengurangi tingkat kebisingan ban.
Racikan kedua ialah high load carrying construction. Bentuk rongga ban dioptimalkan untuk mendukung bobot kendaraan, dari tambahan beban baterai. Dengan rongga itu, ban diklaim tetap memiliki performa yang baik.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Terakhir, material senyawa telapak diramu untuk memberi rolling resistance yang rendah. Hal ini juga meningkatkan jangkauan pemakaian ban. Selain itu, dinding samping dirancang untuk mengurangi hambatan aerodinamis. Dan profil ban diklaim punya kesimbangan baik, sehingga menekan konsumsi energi mobil.
Sumber: Oto.com
Advertisement