Nissan Serena Berpotensi Disematkan Teknologi e-Power

Nissan menargetkan satu dari empat model Nissan di Asia Oceania adalah mobil listrik, termasuk Indonesia. Langkah awal yang akan dilakukan adalah meluncurkan Nissan Leaf tahun depan. Selain itu, model e-Power juga akan dibawa ke Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mar 2019, 10:06 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2019, 10:06 WIB
Nissan Serena
New Nissan Serena. (Arief / Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Nissan menargetkan satu dari empat model Nissan di Asia Oceania adalah mobil listrik, termasuk Indonesia. Langkah awal yang akan dilakukan adalah meluncurkan Nissan Leaf tahun depan. Selain itu, model e-Power juga akan dibawa ke Indonesia.

“Elektrifikasi bagi Nissan bukan hanya Leaf. Kami juga punya teknologi e-Power. Teknologi ini sudah kami perluas ke Serena di Jepang. Indonesia juga punya Serena. Anda dapat membayangkan kami punya kemampuan untuk membuat Serena dan e-Power jadi lebih baik,” papar Yutaka Sanada, Regional Senior Vice President and Head of Asia & Oceania, Nissan Motor Co ketika berbincang dengan OTO.com, beberapa hari lalu di Hong Kong.

Sanada menginisiasikan, e-Power mudah diadaptasi pada model mobil konvensional yang sudah ada. Teknologi ini memang sangat masuk akal untuk memperluas jangkauan pasar mobil listrik. Masyarakat yang khawatir pada infrastruktur atau ketersediaan sarana pengecasan, bisa mengisi mobil listriknya dengan bensin.

Betul, e-Power memang teknologi kendaraan listrik. Motor elektrik menjadi sistem yang menggerakkan roda, sementara baterai menjadi sumber energi listriknya. Namun, pengisi dayanya tetap mesin cetus api berbahan bakar bensin. Jadi karakter berkendara mobil listrik dengan tenaganya yang instan hingga moda pengisian baterai, secara regeneratif tetap ada. Tanpa kekhawatiran mencolokkan soket ke pengisi daya. Bayangkan, seperti membawa generator bensin di mobil.

Solusi ini dianggap strategis, mengingat pembangunan infrastruktur di Indonesia memang membutuhkan waktu. Saat ini stasiun pengisian kendaraan listrik masih sangat terbatas. Jikapun ada yang dibangun di instansi seperti Pertamina, PLN maupun lainnya, jumlah maupun formatnya, belum akomodatif.

“Kami sedang mempertimbangkan dengan seksama, mempelajari potensinya secara menyeluruh, dan memperhitungkan waktu yang tepat membawa teknologi e-Power ini ke Indonesia,” imbuh Sanada. e-Power, elektrik murni yang ada di Leaf, maupun hybrid konvensional seperti yang saat ini digunakan X-Trail, bagian dari masterplan Nissan untuk mewujudkan satu dari empat kendaraan berbasis listrik.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Selanjutnya

Singapura, disebut sebagai negara pertama yang mendapatkan model e-Power dalam bentuk Serena. Indonesia, bisa saja pada tahun yang sama dengan Leaf (2020) atau mungkin di tahun berikutnya. Memperbanyak jenis kendaraan listrik yang ditawarkan memang merupakan strategi utama jika Nissan ingin meningkatkan populasinya.

“Kami percaya e-POWER merupakan langkah paling pragmatis menuju elektrifikasi. Selain memperkenalkan mobilitasi yang terelektrifikasi, Nissan berupaya membuatnya lebih mudah diakses melalui lokalisasi dan perakitan komponen kendaraan listrik di pasar-pasar utama di Asia Tenggara,” tutup Sanada. 

Sumber: Oto.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya