Liputan6.com, Jakarta PT Toyota Astra Motor resmi meluncurkan Toyota Calya facelift kemarin (16/09). Varian terbawah (1,2 E non ABS) yang dibanderol Rp137,4 juta (OTR Jakarta) tetap ditawarkan.
Varian ini disediakan Toyota Indonesia untuk memenuhi kebutuhan fleet market. Kendati begitu, penyegaran yang diberikan tak difokuskan menyasar segmen itu, lebih ke individual.
Advertisement
Baca Juga
Menariknya, pasar fleet yang membeli Calya, diakui Toyota Indonesia tidak begitu besar. Jumlahnya di bawah 10 persen dari total penjualan setahun. Kebanyakan merupakan perusahaan yang menjadikannya kendaraan operasional dan penyedia layanan rental.
“Beberapa dibeli fleet customer, tapi jumlahnya kecil sekali, sekitar 5 persen dari total penjualan,” ucap Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) di Jakarta, Senin (16/09).
Bila dibandingkan dengan Avanza, angka Toyota Calya berbeda jauh. MPV andalan Toyota, itu mampu berkontribusi 30 persen dari total penjualan. Kecilnya permintaan Calya dari segmen fleet, tak lain disebabkan taksi online. Soalnya konsumen itu bukan bagian dari perusahaan yang membeli kolektif, melainkan individual. Artinya, mereka membeli unit sendiri atau retail, dan kemudian digunakan sebagai armadanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Seberapa Banyak?
Ketika ditanya berapa besar porsi konsumen itu, sayangnya TAM tak memiliki datanya. Lantaran mereka tak bisa mengetahui konsumen yang menjadikannya kendaraan sehari-hari saja, dengan yang memakainya untuk angkutan umum online.
“Kalau taksi online kan kebanyakan individu atau retail. Nah kalau retail itu campuran, ada yang pakai sendiri ada yang dijadikan taksi online. Kami tidak bisa mengetahuinya,” jelasnya.
Terlepas dari segmen pasar itu, hadirnya Calya facelift diharapkan TAM mampu meningkatkan penjualan kembali. Model lamanya sendiri berhasil terjual sebanyak 4.500-an unit per bulan. Toyota Indonesia pun optimis Calya facelift dapat melebihi angka 5.000-an unit per bulan.
“Calya sendiri ditarget dengan model baru bisa di atas 5.000 unit per bulan, sekitar 5.200-5.300 unit per bulan,” ucapnya.
Sebagai informasi, Calya mendapatkan berbagai ubahan yang meningkatkan tampilan dan fitur. Wajah 1.2 E non-ABS tak berbeda dengan varian lain, yang kini mengusung gaya kekinian, bahkan sekilas mirip Avanza anyar. Ini terlihat dari bentuk rumah foglamp, lekukan dan desain grille yang berbentuk trapesium terbalik. Selain itu, Teknologi penerangannya juga mendapat peningkatan dengan pengaplikasian LED. Tak ketinggalan sistem keselamatan dan keamanannya mumpuni, meski tak memiliki ABS, yakni dual SRS Airbag di baris depan, 3 point seatbelt, isofix dan anti-theft system.
Sumber: Oto.com
Advertisement