Empat Ribuan Kendaraan Putar Balik di Tol Jakarta-Cikampek karena Larangan Mudik

Lebih dari empat ribu kendaraan harus putar balik di Tol Jakarta-Cikampek karena disinyalir akan melakukan mudik melalui GT Cikarang Barat dan Bitung.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 27 Apr 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2020, 18:00 WIB
FOTO: Ada Larangan Mudik, Jalan Tol Dibatasi Mulai 24 April 2020
Sejumlah kendaraan melintasi ruas Tol Pondok Pinang-TMII, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah resmi memberlakukan larangan mudik mulai 24 April 2020 sebagai tindakan pencegahan penyebaran virus corona COVID-19 dengan membatasi kendaraan yang melewati jalan tol. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari empat ribu kendaraan harus putar balik di Tol Jakarta-Cikampek karena disinyalir akan melakukan mudik melalui GT Cikarang Barat dan Bitung.

Data tersebut merupakan hasil pelaksanaan Operasi Ketupat 2020 selama tiga hari, yakni 24 April hingga 26 April 2020.

Untuk Cikarang Barat sebanyak 2.293 kendaraan dan Bitung sebanyak 1.748 kendaraan," tutur Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo seperti dilansir kanal Peristiwa Liputan6.com.

Sambodo merinci, pemudik yang diputar balik di Cikarang Barat pada Jumat 24 April 2020 sebanyak 349 kendaraan umum dan 672 kendaraan pribadi. Kemudian Sabtu 25 April 2020 ada 341 kendaraan umum dan 424 kendaraan pribadi. Pada Minggu 26 April 2020 ada 166 kendaraan umum dan 341 kendaraan pribadi.

Sementara di Bitung, pemudik yang diputar balik pada Jumat 24 April 2020 ada sebanyak 305 kendaraan umum dan 547 kendaraan pribadi. Kemudian Sabtu 25 April 2020 ada 226 kendaraan umum dan 302 kendaraan pribadi. Pada Minggu 26 April 2020 ada 127 kendaraan umum dan 241 kendaraan pribadi.

"Total di Cikarang Barat dan Bitung pada 24 April sebanyak 1.874 kendaraan, pada 25 April sebanyak 1.293 kendaraan, dan 26 April sebanyak 875 kendaraan," kata Sambodo.

Delapan Ribu Kendaraan di Lintas Jawa-Sumatera

Sebelumnya, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri juga menegakkan aturan larangan mudik Lebaran 2020, termasuk warga yang bermaksud melakukan perjalanan lintas pulau. Tercatat dua hari pertama Ramadan, sebanyak 8 ribu lebih pemudik Jawa-Sumatera diminta balik arah.

Kepala Korlantas Polri Irjen Istiono menyampaikan, terdapat 59 titik penyekatan yang berada di sepanjang rute Lampung-Jawa. Titik-titik penyekatan itu dibuat untuk menghalau warga yang masih nekat mudik di tengah pandemi virus corona Covid-19.

"Kita sudah putar balikkan 5.041 kendaraan baik bus, kendaraan pribadi, travel, sewa, maupun roda dua. Hari kedua sekitar 3.332 yang kita putar balikkan. Artinya angkanya semakin menurun, makin bagus. Saya respek," tutur Istiono dalam keterangannya, Minggu 26 April 2020.

Menurut Istiono, dalam peninjauan ke Pelabuhan Merak hari ini pun jumlah pemudik terbilang sepi. Ini menunjukkan masih ada kesadaran masyarakat Indonesia atas upaya bersama menangani penyebaran virus corona Covid-19.

"Yang mudik menuju pelabuhan ini sudah lebih kurang 350-an yang kita putar balikkan," jelas dia.

Terkait kendala, lanjutnya, hal yang paling perlu diperhatikan adalah hasil penelitian dari Kementerian Perhubungan bahwa keinginan masyarakat untuk mudik masih cukup besar.

"24 persen mereka ingin mudik baik ke Jawa atau pun Sumatera. Dari 24 persen lebih kurang 1 juta. Ini yang perlu kita sampaikan ke masyarakat supaya tahun ini ditunda dulu. Untuk penyebaran covid agar tidak berkembang," kata Istiono.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya