Pelonggaran PSBB Berpeluang Mendongkrak Penjualan Mobil?

Pemerintah berencana untuk melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah di Indonesia

oleh Arief Aszhari diperbarui 19 Mei 2020, 19:02 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2020, 19:02 WIB
Kesan Singkat Jadi Penumpang di Great New Xenia
Uji kenyamanan dalam sesi test drive yang diselenggarakan oleh PT Astra Daihatsu Motor dengan rute Cirebon-Kuningan PP.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berencana untuk melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah di Indonesia. Hal tersebut, diyakini didasari oleh faktor ekonomi yang saat ini memang sudah sangat berdampak oleh pandemi Corona Covid-19.

Meskipun PSBB nantinya resmi mendapatkan pelonggaran, ternyata tidak serta merta meningkatkan penjualan mobil di Indonesia. Terlebih, pandemi ini menjadikan daya beli masyarakat turun drastis.

Dijelaskan Marketing and CR Division Head Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO), Hendrayadi Lastiyoso, pihaknya sendiri belum mengambil langkah terkait rencana pelonggaran PSBB tersebut. Pasalnya, dari segi retail, Astra sangat hati-hati dalam operasional.

"Kini di Group Astra sangat hati-hati dalam operasi, baik showroom maupun bengkel. Kita sudah dengar wacana pelanggaran PSBB. Sampai sekarang, kami belum menyusun operation direction, bagaimana outlet kami beroperasi dengan kondisi pelonggaran PSBB," jelas Hendrayadi, saat teleconference bersama media beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Direktur Pemasaran PT ADM, Amelia Tjandra, meskipun PSBB dilonggarkan memang belum tentu meningkatkan penjualan di Indonesia. Konsumen, saat ini tengah fokus dengan pencegahan pandemi virus yang bernama resmi Covid-19.

"Kalau memang demand ada, kami akan berproduksi kembali. Paling penting kan demand dulu meningkat, karena daya beli masyarakat juga akan meningkat dan produksi mengikuti," tegasnya.

Produksi

Selain itu, meskipun PSBB dilonggarkan, pabrikan tidak akan langsung memproduksi kendaraan secara besar-besaran, karena akan disesuaikan dengan stok yang ada agar kondisi di pasar tetap sehat, antara suplai dan permintaan pasar.

"Kalau deman belum ada, daya beli juga tidak ada, kami tidak ingin lanjut produksi hanya untuk stok (wholesale). kasihan teman diler," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya