Liputan6.com, Jakarta - Yamaha dikabarkan menarik kembali untuk perbaikan atau recall terhadap SMax XC155 di Amerika Serikat. Disebutkan, masalah pada mur kepala silinder menjadi biang permasalahannya.
Jumlah kendaraan yang terkait dalam kampanye ini diperkirakan mencapai 3.116 unit, keluaran 2015 sampai 2018.
Seperti data yang dirilis National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA), teridentifikasi adanya gangguan di bagian silinder head Yamaha SMax XC155.
Advertisement
Tepatnya pada kekencangan mur pada silinder head yang tidak terpasang dengan benar sehingga berpotensi motor mogok.
Baca Juga
Yamaha menjelaskan dalam laporannya, jika mur lepas, kepala silinder bisa mengendur dan paking yang digunakan menutup silinder bisa gagal.
Kalau rusak maka risikonya bertambah besar, karena cairan pendingin (coolant) dapat meresap ke dalam silinder (ruang mesin) dan membasahi busi. Masalah ini mengakibatkan mesin dapat berhenti dan gagal untuk hidup kembali.
Pabrikan menambahkan informasi untuk pemilik, gejala penyakit itu bisa dideteksi melalui suara di mesin. Pada saat motor dalam keadaan idle, terdengar suara aneh tidak teratur. Selain itu sinyal peringatan suhu bisa menyala dengan sendirinya.
Kampanye recall SMax XC155 menggunakan nomer NHTSA 20V277000 dan Yamaha Amerika mulai memberi tahu kepada pemilik secepatnya antara 29 Mei hingga 2 Juni 2020.
Mereka bakal diundang ke diler Yamaha terdekat untuk melakukan pergantian paking kepala silinder sekaligus mengencangkan baut silinder head secara gratis.
Pihak Yamaha mengonfirmasi bahwa mur yang baru telah memenuhi standar mereka. Dan problem yang terjadi karena kesalahan saat jalur produksi.
Bukan Recall Pertama
Bagi pemilik Smax yang datang ke jaringan diler, semua komponen terkait diperiksa secara menyeluruh satu persatu. Hal itu diperlukan untuk memastikan torsi kekencangan sudah sesuai rekomendasi pabrikan. Seluruh tindakan ini tanpa dipungut biaya sepeserpun alias gratis.
Di awal 2017 produk serupa juga pernah di-recall. Saat itu terdapat kendala dan permasalahan pada bagian kabel sensor kecepatan yang terhubung pada roda depan, sehingga mengurangi keamanan.
Akibatnya sebanyak 2.640 unit Yamaha SMax mengalami penarikan secara massal setelah keluhan masalah ini merebak pada 2 Desember 2016.
Sebagai informasi, Yamaha SMax menggendong mesin 155 cc SOHC 4-klep pendingin cairan. Ia tidak dibekali fitur Variable Valve Actuation (VVA) seperti terdapat pada NMax maupun Aerox. Masih mengandalkan sistem pembakaran fuel Injection dan sistem pengapian TCI Digital dengan perbandingan kompresi 11.0:1.
Power outputnya mencapai 14,8 hp dan torsi 13,5 Nm pada putaran 6.000 rpm. Saat ini harga Yamaha Smax XC155 di Amerika Serikat mecapai $3.799 atau setara Rp 56 jutaan (kurs $1 = Rp 14.795).
Sumber: Oto.com
Advertisement